Timika (Antara Bali) - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam)
XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua mengatakan, situasi
keamanan di wilayah Papua relatif kondusif menjelang Pemilu Presiden 9
Juli 2014.
"Secara umum relatif terkendali. Meskipun ada upaya-upaya dari kelompok tertentu untuk memprovokasi masyarakat agar tidak menyukseskan pemilu, akan tetapi pengarunya sangat kecil," katanya di Timika, Kamis.
Ia mengemukakan, partisipasi masyarakat Papua pada Pemilu Legislatif 9 April 2014 sangat tinggi, dan hal itu jauh lebih baik dibanding dengan daerah lain di Indonesia.
Kendati tetap dihadapkan pada adanya potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menjelang pilpres, namun Pangdam Cenderawasih meyakini bahwa pesta demokrasi itu nantinya bisa berjalan lancar dan aman di Tanah Papua.
Sampai saat ini prajurit TNI terus melakukan tindakan pencegahan dan deteksi dini terhadap semua potensi yang dapat mengganggu kelancaran agenda pilpres di Papua.
"Masyarakat Papua sudah sangat cerdas. Mereka mengerti dan tidak terprovokasi. Masyarakat lebih fokus untuk membiayai kesejahteraan keluarganya. Jadi, saya kira tidak ada masalah," ujarnya.
Ia menyatakan, seluruh prajurit TNI di wilayah Kodam Cendrawasih sudah siap membantu kepolisian dalam mengamankan agenda pilpres dengan mulai melaksanakan kegiatan cipta kondisi.
Terkait dengan agenda tersebut, ia menginstruksikan seluruh prajurit TNI di wilayahnya, agar tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis untuk mendukung kandidat tertentu.
"Panglima TNI AD sudah mengeluarkan perintah agar seluruh prajurit TNI bersikap netral dan tidak boleh memihak kepada calon presiden manapun," demikian Mayjen TNI Christian Zebua.
Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-M. Jusuf Kalla. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Secara umum relatif terkendali. Meskipun ada upaya-upaya dari kelompok tertentu untuk memprovokasi masyarakat agar tidak menyukseskan pemilu, akan tetapi pengarunya sangat kecil," katanya di Timika, Kamis.
Ia mengemukakan, partisipasi masyarakat Papua pada Pemilu Legislatif 9 April 2014 sangat tinggi, dan hal itu jauh lebih baik dibanding dengan daerah lain di Indonesia.
Kendati tetap dihadapkan pada adanya potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menjelang pilpres, namun Pangdam Cenderawasih meyakini bahwa pesta demokrasi itu nantinya bisa berjalan lancar dan aman di Tanah Papua.
Sampai saat ini prajurit TNI terus melakukan tindakan pencegahan dan deteksi dini terhadap semua potensi yang dapat mengganggu kelancaran agenda pilpres di Papua.
"Masyarakat Papua sudah sangat cerdas. Mereka mengerti dan tidak terprovokasi. Masyarakat lebih fokus untuk membiayai kesejahteraan keluarganya. Jadi, saya kira tidak ada masalah," ujarnya.
Ia menyatakan, seluruh prajurit TNI di wilayah Kodam Cendrawasih sudah siap membantu kepolisian dalam mengamankan agenda pilpres dengan mulai melaksanakan kegiatan cipta kondisi.
Terkait dengan agenda tersebut, ia menginstruksikan seluruh prajurit TNI di wilayahnya, agar tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis untuk mendukung kandidat tertentu.
"Panglima TNI AD sudah mengeluarkan perintah agar seluruh prajurit TNI bersikap netral dan tidak boleh memihak kepada calon presiden manapun," demikian Mayjen TNI Christian Zebua.
Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-M. Jusuf Kalla. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014