Washington (Antara Bali/AFP) - Amerika Serikat (AS) mengirim armada perang yang melibatkan
kapal serbu amfibi membawa sekitar 1.000 marinir di lepas pantai Libya
guna mengamankan Kedutaan Besar AS dan mengungsikan diplomatnya, kata
seorang pejabat pertahanan AS.
Kapal USS Bataan akan berada di wilayah "dalam hitungan hari", kata pejabat Kementerian Pertahanan AS itu, Selasa waktu setempat (Rabu WIB).
Langkah AS itu digambarkan sebagai "pencegahan" dalam kondisi kasus di Libya, di mana milisi-milisi petempur telah menjerumuskan negara itu ke dalam anarki, memburuk dan memerlukan evakuasi kedutaan.
Departemen Luar Negeri AS pada pekan lalu juga mengatakan bahwa kedutaannya di Tripoli beroperasi secara normal, meskipun serangan diluncurkan terhadap milisi Islam oleh jenderal pembangkang, Khalifa Haftar.
Selain 1.000 marinir di kapal, USS Bataan dilengkapi dengan beberapa helikopter.
AS juga menyiagakan sebanyak 250 marinir, tujuh pesawat jenis tilt-rotor Osprey dan tiga pesawat pengisian bahan bakar di Sigonella, Italia.
Pihak AS agaknya semakin siaga di Libya lantaran pada September 2012 Konsulat AS di Benghazi diserang, dan empat diplomat, termasuk Duta Besar Christopher Stevens, tewas. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Kapal USS Bataan akan berada di wilayah "dalam hitungan hari", kata pejabat Kementerian Pertahanan AS itu, Selasa waktu setempat (Rabu WIB).
Langkah AS itu digambarkan sebagai "pencegahan" dalam kondisi kasus di Libya, di mana milisi-milisi petempur telah menjerumuskan negara itu ke dalam anarki, memburuk dan memerlukan evakuasi kedutaan.
Departemen Luar Negeri AS pada pekan lalu juga mengatakan bahwa kedutaannya di Tripoli beroperasi secara normal, meskipun serangan diluncurkan terhadap milisi Islam oleh jenderal pembangkang, Khalifa Haftar.
Selain 1.000 marinir di kapal, USS Bataan dilengkapi dengan beberapa helikopter.
AS juga menyiagakan sebanyak 250 marinir, tujuh pesawat jenis tilt-rotor Osprey dan tiga pesawat pengisian bahan bakar di Sigonella, Italia.
Pihak AS agaknya semakin siaga di Libya lantaran pada September 2012 Konsulat AS di Benghazi diserang, dan empat diplomat, termasuk Duta Besar Christopher Stevens, tewas. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014