Denpasar (Antara Bali) - Dampak perubahan iklim dan serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) menjadi salah satu kendala dalam memacu peningkatan produksi dan produktivitas pertanian di Bali, khususnya padi dalam mewujudkan ketahanan pangan 2014.

"Meskipun dampak perubahan iklim itu tidak dapat dhindari, namun dengan adopsi teknologi petani diharapkan mampu meningkatkan produktivitas," kata Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardana, di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan, budaya Bali dengan sistem subak yang sosio religius berdasarkan Tri Hita Karana hubungan yang serasi dan harmonis sesama manusia, manusia dengan lingkungan dan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa diharapkan mampu mendukung keberhasilan sektor pertanian.

"Kearifan lokal tri hita karana selama ini diakui sebagai pendukung utama dalam mencapai produksi bidang pertanian khususnya beras, dengan harapan ketahanan pangan 2014 tetap dapat dipertahankan," harap Bagus Wisnuardana.

Bali memiliki lahan sawah seluas 81.625 hektare sebagian besar yakni 90,25 persen berpengairan setengah teknis dan 9,75 persen sisanya berpengairah sederhana dan sawah tadah hujan.

Bagus Wisnuardana menambahkan, Bali dalam tahun 2014 melalui dua kali panen diharapkan mampu memproduksi 871.668 ton gabah kering giling (GKG).

Sedangkan produksi pada tahun 2013 tercatat 881.175 ton GKG, meningkat dari tahun sebelumnya 865.554 ton.

Bagus Wisnuardana menjelaskan, Bali selama lima tahun terakhir (2009-2013) luas panen berkisaran pada 150.741 hektare dalam dua kali musim panen per tahun, dengan produktivitas rata-rata 57,79 kuintal per hektare.

Dari jumlah produksi tersebut Bali hingga 2011 masih mencukupi untuk memenuhi konsumsi domestik masyarakat Bali termasuk wisatawan yang jumlahnya terus meningkat berliburan di daerah ini ini.

Bali dari hasil perhitungan masih mengalami kelebihan beras rata-rata 58.822 ton per tahun selama tiga tahun kurun waktu 2009-2011, ujar Bagus Wisnuardana. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014