Gianyar (Antara Bali) - Sejumlah pemuda Desa Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, mendukung program kerja Badan Narkotika Nasional (BNN) setempat dalam pemberantasan penyalahgunaan narkoba.
Keterlibatan para pemuda yang tergabung dalam Sekehe Teruna-Teruni (STT) Astiti
Dharma disambut oleh BNN dengan Banjar Delod Pangkung, Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Minggu.
"Kami sangat antusias mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh BNN," kata Ketua STT Astiti Dharma I Ketut Suarsana.
Menurut dia, kegiatan itu sangat penting bagi pemuda dan pemudi dusun adatnya sebagai bagian dari penyuluhan tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
"Kami mendukung penyuluhan narkoba dari BNN karena akan memberikan pengetahuan kepada anggota kami tentang bahaya penyalahgunaan narkoba," ujar Suarsana.
Sementara itu, Kepala BNN Kabupaten Gianyar I Made Pastika mengemukakan bahwa generasi muda mempunyai peran penting dalam pemberantasan narkoba.
Oleh karena itu, dibutuhkan peran orang tua dalam pemberantasan obat terlarang. "Peran serta dan pengawasan dari orang tua sangat diperlukan dalam pemberantasan narkoba," ujarnya.
Pengawasan itu dilakukan mulai dari tingkat anak-anak hingga dewasa karena selama ini yang mengetahui betul perkembangan sang anak itu adalah orang tua.
"Untuk itu orang tua mesti mengetahui betul, ke mana pergaulan sang anak tersebut? Orang tua pernah melapor ke BNN karena curiga anaknya mengunakan narkoba," kata Pastika.
Begitu mendapatkan laporan pihaknya langsung melakukan tes urine. Cara-cara seperti ini, jelas Pastika, sangat efektif untuk melakukan pemberantasan bahaya narkoba.
Selain itu, peran komite sekolah, Babinsa, dan perangkat di tingkat desa lainnya sangat dibutuhkan untuk melakukan pengawasan barang haram tersebut.
Pastika mengakui kalau saat ini peredaran barang terlarang itu sangat rapi. "Produksi barang terlarang ini bisa dilakukan di mana dan kapan saja," jelasnya. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Keterlibatan para pemuda yang tergabung dalam Sekehe Teruna-Teruni (STT) Astiti
Dharma disambut oleh BNN dengan Banjar Delod Pangkung, Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Minggu.
"Kami sangat antusias mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh BNN," kata Ketua STT Astiti Dharma I Ketut Suarsana.
Menurut dia, kegiatan itu sangat penting bagi pemuda dan pemudi dusun adatnya sebagai bagian dari penyuluhan tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
"Kami mendukung penyuluhan narkoba dari BNN karena akan memberikan pengetahuan kepada anggota kami tentang bahaya penyalahgunaan narkoba," ujar Suarsana.
Sementara itu, Kepala BNN Kabupaten Gianyar I Made Pastika mengemukakan bahwa generasi muda mempunyai peran penting dalam pemberantasan narkoba.
Oleh karena itu, dibutuhkan peran orang tua dalam pemberantasan obat terlarang. "Peran serta dan pengawasan dari orang tua sangat diperlukan dalam pemberantasan narkoba," ujarnya.
Pengawasan itu dilakukan mulai dari tingkat anak-anak hingga dewasa karena selama ini yang mengetahui betul perkembangan sang anak itu adalah orang tua.
"Untuk itu orang tua mesti mengetahui betul, ke mana pergaulan sang anak tersebut? Orang tua pernah melapor ke BNN karena curiga anaknya mengunakan narkoba," kata Pastika.
Begitu mendapatkan laporan pihaknya langsung melakukan tes urine. Cara-cara seperti ini, jelas Pastika, sangat efektif untuk melakukan pemberantasan bahaya narkoba.
Selain itu, peran komite sekolah, Babinsa, dan perangkat di tingkat desa lainnya sangat dibutuhkan untuk melakukan pengawasan barang haram tersebut.
Pastika mengakui kalau saat ini peredaran barang terlarang itu sangat rapi. "Produksi barang terlarang ini bisa dilakukan di mana dan kapan saja," jelasnya. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014