Kuta, Badung (Antara Bali) - PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Ngurah Rai saat ini menyosialisasikan alat pendeteksi virus corona "Middle East Respiratory Syndrom" (Mers-CoV) kepada maskapai penerbangan untuk menginformasikan alat itu ke penumpangnya.
"Kami imbau ke `airline` dalam setiap rapat untuk menginformasikan kalau ada alat `thermal scanner`," kata Co-General Manager Angkasa Pura I Bandara Internasional Ngurah Rai, I Gusti Ngurah Ardita, di Kuta, Kabupaten Badung, Jumat.
Pihaknya mengharapkan dengan adanya imbauan dari maskapai penerbangan kepada para penumpang yang akan tiba di Bali terkait alat pendeteksi suhu tubuh itu, maka penumpang tidak akan terkejut atau phobia dengan adanya mesin pemindai suhu tuhuh.
Saat ini penempatan alat tersebut dikoordinasikan dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) karena, kata dia, yang memiliki wewenang melakukan pemindaian adalah pihak KKP.
Sasaran pendeteksi suhu tubuh itu masih difokuskan pada para penumpang dari maskapai yang melayani rute Timur Tengah.
Sedangkan maskapai dari kawasan lain, lanjut Ardita, akan dilakukan secara bertahap dengan melihat perkembangan penyebaran virus dari Arab itu.
"Secara bertahap akan kami lakukan untuk rute lainnya dan untuk penyebaran akan kami pantau," ucapnya.
Sejak dioperasikan Kamis (15/5), Ardita mengaku belum ada penumpang yang tiba menunjukkan tanda-tanda yang mengalami gangguan kesehatan yang mengindikasikan Mers.
"Belum ada yang terdeteksi. Masih aman saja tetapi tetap kami awasi bersama KKP," ujarnya.
Kasus penyebaran Virus Arab itu telah memasuki sejumlah negara, termasuk Indonesia yang terdapat para terduga pengidap Mers yang dirawat di sejumlah rumah sakit.
Hingga saat ini, RSUP Sanglah Denpasar telah merawat sedikitnya lima orang terduga pengidap Virus Mers. Meskipun Dinas Kesehatan Provinsi Bali menyatakan mereka negatif Mers-CoV.
Satu dari terduga pengidap virus itu bahkan meninggal dunia di RSUP Sanglah berinisial AS (50). Ia mengeluh demam, sesak nafas, dan batuk dengan riwayat baru pulang umrah dari Arab Saudi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kami imbau ke `airline` dalam setiap rapat untuk menginformasikan kalau ada alat `thermal scanner`," kata Co-General Manager Angkasa Pura I Bandara Internasional Ngurah Rai, I Gusti Ngurah Ardita, di Kuta, Kabupaten Badung, Jumat.
Pihaknya mengharapkan dengan adanya imbauan dari maskapai penerbangan kepada para penumpang yang akan tiba di Bali terkait alat pendeteksi suhu tubuh itu, maka penumpang tidak akan terkejut atau phobia dengan adanya mesin pemindai suhu tuhuh.
Saat ini penempatan alat tersebut dikoordinasikan dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) karena, kata dia, yang memiliki wewenang melakukan pemindaian adalah pihak KKP.
Sasaran pendeteksi suhu tubuh itu masih difokuskan pada para penumpang dari maskapai yang melayani rute Timur Tengah.
Sedangkan maskapai dari kawasan lain, lanjut Ardita, akan dilakukan secara bertahap dengan melihat perkembangan penyebaran virus dari Arab itu.
"Secara bertahap akan kami lakukan untuk rute lainnya dan untuk penyebaran akan kami pantau," ucapnya.
Sejak dioperasikan Kamis (15/5), Ardita mengaku belum ada penumpang yang tiba menunjukkan tanda-tanda yang mengalami gangguan kesehatan yang mengindikasikan Mers.
"Belum ada yang terdeteksi. Masih aman saja tetapi tetap kami awasi bersama KKP," ujarnya.
Kasus penyebaran Virus Arab itu telah memasuki sejumlah negara, termasuk Indonesia yang terdapat para terduga pengidap Mers yang dirawat di sejumlah rumah sakit.
Hingga saat ini, RSUP Sanglah Denpasar telah merawat sedikitnya lima orang terduga pengidap Virus Mers. Meskipun Dinas Kesehatan Provinsi Bali menyatakan mereka negatif Mers-CoV.
Satu dari terduga pengidap virus itu bahkan meninggal dunia di RSUP Sanglah berinisial AS (50). Ia mengeluh demam, sesak nafas, dan batuk dengan riwayat baru pulang umrah dari Arab Saudi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014