Denpasar (Antara Bali) - Dinas Kesehatan Bali melakukan upaya pencegahan penyebaran penyakit yang disebabkan coronavirus atau MERS-CoV bersama dengan Kementerian Agama dan Tenaga Kerja Haji Indonesia sebelum memberangkatkan jamaah umrah ke Tanah Suci.
"Dinas kesehatan sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan pemeriksaan kesehatan kepada jamaah umroh," kata Kepala Dinkes Bali dr Ketut Suarjaya di Denpasar, Rabu.
Untuk mencegah penyakit tersebut, lanjut dia, Dinas Kesehatan juga melakukan pemberian vaksinasi meningo encepalitis kepada para jamaah umroh yang akan berangkat ke Tanah Suci dan memberikan kartu kesehatan apabila kembali dengan kondisi sakit.
Ketut Suarjaya menambahkan bahwa pihaknya melakukan kerja sama tersebut dalam memberikan rekomendasi kepada calon jamaah apabila memenuhi syarat kesehataan untuk keberangkatan umrah.
"Setelah datang dari umrah mereka juga dicek kesehatanya sebagai upaya pencegahan," ujarnya.
Selain itu, pihaknya bersama dengan TKHI akan tetap melakukan pengawasan terhadap jamaah yang datang dari umrah agar tetap terdeteksi kesehatannya.
Ia mengimbau masyarakat yang baru pulang dari ibadah umrah di Tanah Suci untuk memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila mengalami gejala influensa seperti coronavirus (MERS-Cov).
"Hal ini sebagai upaya untuk mengurangi penyebaran virus Koronavirus," ujarnya.
Hal senada dikatakan Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Gede Wira Sunetra mengatakan bahwa pihaknya akan terus proaktif dengan Kementerian Agama dan Tenaga Kerja Haji Indonesia (TKHI) dalam penanganan keberangkatan jemaah haji dan umrah.
"Kami tetap akan memonitor kesehatan mereka yang akan berangkat umrah dan berkoordinasi dengan TKHI," ujarnya.
Untuk seseorang yang baru bepergian dari umrah selama kurun waktu dua minggu, lanjut dia, puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat wajib berkoordinasi dengan rumah sakit terdekat agar sesegera mungkin merujuknya.
"Cara pencegahan penularan penyakit ini dapat menggunakan masker karena virus ini menyebar melalui kontak dengan udara atau "droplet" dari seseorang yang terinfeksi saluran pernafasan kepada orang lain yang sehat," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Dinas kesehatan sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan pemeriksaan kesehatan kepada jamaah umroh," kata Kepala Dinkes Bali dr Ketut Suarjaya di Denpasar, Rabu.
Untuk mencegah penyakit tersebut, lanjut dia, Dinas Kesehatan juga melakukan pemberian vaksinasi meningo encepalitis kepada para jamaah umroh yang akan berangkat ke Tanah Suci dan memberikan kartu kesehatan apabila kembali dengan kondisi sakit.
Ketut Suarjaya menambahkan bahwa pihaknya melakukan kerja sama tersebut dalam memberikan rekomendasi kepada calon jamaah apabila memenuhi syarat kesehataan untuk keberangkatan umrah.
"Setelah datang dari umrah mereka juga dicek kesehatanya sebagai upaya pencegahan," ujarnya.
Selain itu, pihaknya bersama dengan TKHI akan tetap melakukan pengawasan terhadap jamaah yang datang dari umrah agar tetap terdeteksi kesehatannya.
Ia mengimbau masyarakat yang baru pulang dari ibadah umrah di Tanah Suci untuk memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila mengalami gejala influensa seperti coronavirus (MERS-Cov).
"Hal ini sebagai upaya untuk mengurangi penyebaran virus Koronavirus," ujarnya.
Hal senada dikatakan Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Gede Wira Sunetra mengatakan bahwa pihaknya akan terus proaktif dengan Kementerian Agama dan Tenaga Kerja Haji Indonesia (TKHI) dalam penanganan keberangkatan jemaah haji dan umrah.
"Kami tetap akan memonitor kesehatan mereka yang akan berangkat umrah dan berkoordinasi dengan TKHI," ujarnya.
Untuk seseorang yang baru bepergian dari umrah selama kurun waktu dua minggu, lanjut dia, puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat wajib berkoordinasi dengan rumah sakit terdekat agar sesegera mungkin merujuknya.
"Cara pencegahan penularan penyakit ini dapat menggunakan masker karena virus ini menyebar melalui kontak dengan udara atau "droplet" dari seseorang yang terinfeksi saluran pernafasan kepada orang lain yang sehat," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014