Status Merapi Tak Pengaruhi Pelaksanaan UN

Sabtu, 3 Mei 2014 12:57 WIB

Yogyakarta (Antara Bali) - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Arif Haryono mengatakan peningkatan status Gunung Merapi menjadi waspada tidak memengaruhi pelaksanaan Ujian Nasional SMP 2014 di daerahnya.

Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2014 untuk tingkat SMP berjalan sesuai jadwal, yakni mulai Senin (5/5) hingga Rabu (8/5), katanya di Yogyakarta, Sabtu.

"Saat letusan Gunung Merapi tahun 2010, ada tiga sekolah yang lenyap. Namun saat ini, sekolah-sekolah tersebut sudah dibangun di kawasan yang aman. Dan selalu ada latihan mitigasi," katanya.

Ia menyebutkan total peserta Ujian Nasional SMP/MTs di DIY tercatat sebanyak 46.560 siswa ditambah 1.447 peserta UNPK Paket B dan 40 siswa SMP Luar Biasa.

Sementara itu, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY mulai mendistribusikan soal UN untuk SMP ke 66 sekolah sub rayon yang tersebar di satu kota dan empat kabupaten di daerah tersebut.

"Distribusi dilakukan dengan menggunakan delapan armada yang masing-masing dikawal oleh petugas keamaan," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY Baskara Aji di Yogyakarta.

Menurut dia, distribusi soal ke seluruh sekolah sub rayon tersebut dapat diselesaikan dalam waktu satu hari karena lokasinya mudah dijangkau.

Di sub rayon, lanjut Baskara, sudah ada petugas dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Dinas Pendidikan dan petugas dari sekolah yang akan mengawasi soal untuk mengantisipasi kebocoran.

Soal akan disimpan di sub rayon, dan petugas dari sekolah penyelenggara akan mengambil soal setiap pagi sebelum pelaksanaan ujian.

"Soal dipastikan tidak bocor. Siswa jangan percaya dengan isu-isu jawaban atau kebocoran soal," katanya.

Sekolah yang sudah memiliki closed circuit television (CCTV), lanjut dia, bisa memanfaatkannya untuk mendukung pengawasan pelaksanaan Ujian Nasional.

Pada tahun ini, Dikpora DIY memasang target kelulusan Ujian Nasional 100 persen atau meningkat dibanding tahun lalu sebanyak 99,1 persen.

"Pada tahun lalu, target tidak mencapai 100 persen karena ada siswa yang tidak menyelesaikan UN secara lengkap," katanya.

Dalam distribusi soal UN tersebut, juga telah disertakan soal braille untuk siswa tunanetra, dan juga distribusi solah Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Paket B ke lima sub rayon.

Sedangkan lima SMP yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Merapi, lanjut Baskara, masih layak untuk menjadi penyelenggara UN.(WDY)

Pewarta: Oleh Eka Arifa Rusqiyati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014

Terkait

DPR-Kemendikbud sepakat tiadakan UN

Selasa, 24 Maret 2020 8:10

Mendikbud sebut tak ada lagi USBN di sekolah

Senin, 23 Desember 2019 18:35

Kemendikbud pastikan UN diganti

Sabtu, 14 Desember 2019 15:33

Mendikbud: UN masih ada pada 2020

Sabtu, 30 November 2019 16:45

Komputer UNBK terserang virus

Selasa, 2 April 2019 13:31
Terpopuler