Mangupura (Antara Bali) - Produksi sampah di Kabupaten Badung, Bali, setiap hari mencapai 203 ton yang didominasi rumah tangga dan perhotelan.

"Dari produksi sampah tersebut sebanyak 78,5 persen atau 159,5 ton diangkut ke tempat pembuangan akhir. Sedangkan sisanya sebanyak 21,5 persen atau 43,7 ton dikelola untuk dimanfaatkan kembali sepeti pupuk dan produk olahan lainnya," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan di Mangupura, Kamis.

Dari tolal sampah itu terbanyak berasal dari wilayah Kecamatan Mengwi yang mencapai 55,1 ton per hari.

Selanjutnya Kecamatan Abiansemal (42,9 ton), Kecamatan Kuta Selatan (37,01 ton), Kecamatan Kuta Utara (33,4 ton), Kecamatan Kuta (20,6 ton), dan Kecamatan Petang (14 ton).

Namun, dari keseluruhan produksi sampah tersebut tidak sepenuhnya diangkut dan dikelola oleh DKP Kabupaten Badung, melainkan dibantu oleh pihak swasta untuk diolah menjadi pupuk dan barang olahan lainnya.

Dari 203 ton sampah itu sebanyak 60,10 ton diangkut oleh DKP Kabupaten Badung dan sebanyak 99,3 ton diangkut dan diolah oleh pihak swasta.

Pihaknya manyambut baik kerja sama dan dukungan pihak swasta dalam mengelola sampah. "Jadi masyarakat tidak hanya memproduksi sampah, tetapi ikut serta mengolahnya menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai jual," ujarnya.

Bahkan Pemkab Badung turut membantu sejumlah rumah tangga dan kelompok masyarakat yang mau turut mengelola dan mengolah sampah menjadi barang bermanfaat dan memiliki nilai jual tinggi, seperti tas dari plastik sisa sabun, peralatan rumah tangga, dan kreasi unik lainnya.

Nantinya Pemkab Badung akan terus melakukan terobosan sehingga masalah sampah tidak menjadi bumerang bagi masyarakat dan pemerintah tetapi bisa menghasilkan nilai tambah bagi masyarakat setempat. (M038)

Pewarta: Oleh Wira Suryantala

Editor : M. Irfan Ilmie


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014