Cara Efektif "Move On" dari Kenangan Buruk

Kamis, 24 April 2014 11:14 WIB

Jakarta (Antara Bali) - Memikirkan kenangan buruk, mengingat-ingat rasa sedih dan malu saat kejadian itu, justru membuat kita tidak bisa move on atau berhenti memikirkannya.

Para peneliti menyimpulkan bahwa cara terbaik mengurangi dampak emosional dari kenangan buruk adalah dengan mengingat konteks peristiwa yang terjadi.

"Berpaling dari emosi jelek dengan memikirkan konteks, misalnya  teman yang ada saat peristiwa terjadi, bagaimana cuaca saat itu,.. akan memudahkan Anda," kata profesor psikologi Florin Dolcos.

Dolcos memimpin tim peneliti Cognitive Neuroscience Group, Institut Beckman di Universitas Illinois yang mempelajari mekanisme perilaku dan saraf saat  mengenang ingatan.

"Terkadang kita memikirkan betapa sedih, malu, atau sakit hati atas peristiwa yang terjadi dan hal ini membuat kita merasa buruk dan makin buruk.  Inilah yang disebut depresi klinis - merenungkan aspek-aspek negatif dari kenangan," kata Dolcos seperti dilansir Science Daily.

Menurut para peneliti, cara sederhana ini juga efektif saat seseorang mengalami masalah emosi lainnya, seperti saat tertekan.

"Memendam emosi Anda adalah strategi yang dapat efektif dalam jangka pendek, namun dalam jangka panjang, cara ini dapat meningkatkan kecemasan dan depresi, " jelas Sanda Dolcos, salah satu penulis studi tersebut.

"Strategi pengaturan emosi seperti menilai kembali, atau melihat situasi secara berbeda dapat membantu secara kognitif.  Strategi dengan fokus pada rincian kontekstual non-emosional,  sama sederhananya dengan menggeser film mental kenangan Anda, setelah itu biarkanlah pikiran Anda mengembara," paparya.

Cara ini ternyata memiliki kemungkinan meningkatkan dampak positif dari kenangan yang disukai.

Dalam studi ini, para peneliti meminta partisipan mengingat kenangan pemakaman teman dekat, dan mereka juga harus berpikir konteks emosionalnya, seperti pakaian yang dikenakan dan makanan pada hari itu.

Penulis utama studi ini, Ekaterina Denkova mengatakan, hasil studi menemukan bahwa saat partisipan fokus pada konteks suatu kejadian, bagian otak untuk pengolahan emosi dasar akan bekerja sama dengan bagian kendali emosi untuk mengurangi dampak emosional dari kenangan ini. (WDY)

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014

Terkait

Joyland Festival Bali 2024

Sabtu, 2 Maret 2024 19:32
Terpopuler