Denpasar (Antara Bali) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengharapkan dengan terbentuknya pengembangan dan pengelolaan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) akan menambah daya tarik kunjungan wisatawan.
"Dengan KSPN tersebut dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke berbagai daerah, khususnya di Bali," katanya di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan KSPN ini juga diharapkan dapat secara berkelanjutan di berbagai daerah di Indonesia namun memerlukan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah.
Menurut Menparekraf berdasarkan UU Pariwisata Nomor: 10 tahun 2009 ada 88 KSPN yang akan dikembangkan dan disempurnakan di seluruh Indonesia sampai dengan 2025, dan untuk tiga sampai lima tahun pemerintah akan fokus ke-16 KSPN, termasuk Sanur-Kuta dan Nusa Dua di Kabupaten Badung.
"Pembangunan KSPN ditujukan untuk meningkatkan daya saing destinasi wisata Indonesia secara berkelanjutan dan terutama untuk memastikan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan Indonesia," ujarnya.
Dikatakannya wilayah Sanur-Kuta dan Nusa Dua telah mampu menyumbang 37 persen terhadap total kepariwisataan nasional serta merupakan pintu masuk utama bagi wisman ke Indonesia.
Namun demikian, kata Mari Elka, daerah Bali bagian selatan ini memiliki tantangan yang besar dalam pengembangan kepariwisataan yang berkelanjutan dan berpotensi menurunkan kualitas kepariwisataan sehingga disepakati bersama pemerintah daerah untuk memperbaiki pengelolaan wilayah itu secara komprehensif dan terkoordinasi semua pihak terkait.
Mari Elka lebih lanjut mengatakan pihaknya sudah melakukan evaluasi, studi perkembangan, rencana inisiatif (quick wins) jangka lima tahun dan rencana induk KSPN Sanur-Kuta dan Nusa Dua di beberapa lokasi destinasi wisata di dalam kawasan tersebut dengan melibatkan semua pihak terkait, baik pemerintah pusat, daerah, industri pariwisata dan masyarakat setempat.
Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Darmawijaya Mantra mengatakan sejak tahun lalu sudah dilaksanakan beberapa rapat koordinasi dengan tujuan menyamakan perencanaan dan menyepakati rencana aksi serta pembagian tugas antara pusat dan daerah agar alokasi anggaran tepat sasaran dan dapat dilakukan perencanaan "multi years" supaya masyarakat merasakan dampaknya.
"Terkait hal KSPN telah dilakukan secara rutin pembahasan program tersebut, sehingga akan mampu memberikan dampak positif bagi perkembangan pariwisata di Bali, khususnya di Denpasar," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Dengan KSPN tersebut dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke berbagai daerah, khususnya di Bali," katanya di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan KSPN ini juga diharapkan dapat secara berkelanjutan di berbagai daerah di Indonesia namun memerlukan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah.
Menurut Menparekraf berdasarkan UU Pariwisata Nomor: 10 tahun 2009 ada 88 KSPN yang akan dikembangkan dan disempurnakan di seluruh Indonesia sampai dengan 2025, dan untuk tiga sampai lima tahun pemerintah akan fokus ke-16 KSPN, termasuk Sanur-Kuta dan Nusa Dua di Kabupaten Badung.
"Pembangunan KSPN ditujukan untuk meningkatkan daya saing destinasi wisata Indonesia secara berkelanjutan dan terutama untuk memastikan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan Indonesia," ujarnya.
Dikatakannya wilayah Sanur-Kuta dan Nusa Dua telah mampu menyumbang 37 persen terhadap total kepariwisataan nasional serta merupakan pintu masuk utama bagi wisman ke Indonesia.
Namun demikian, kata Mari Elka, daerah Bali bagian selatan ini memiliki tantangan yang besar dalam pengembangan kepariwisataan yang berkelanjutan dan berpotensi menurunkan kualitas kepariwisataan sehingga disepakati bersama pemerintah daerah untuk memperbaiki pengelolaan wilayah itu secara komprehensif dan terkoordinasi semua pihak terkait.
Mari Elka lebih lanjut mengatakan pihaknya sudah melakukan evaluasi, studi perkembangan, rencana inisiatif (quick wins) jangka lima tahun dan rencana induk KSPN Sanur-Kuta dan Nusa Dua di beberapa lokasi destinasi wisata di dalam kawasan tersebut dengan melibatkan semua pihak terkait, baik pemerintah pusat, daerah, industri pariwisata dan masyarakat setempat.
Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Darmawijaya Mantra mengatakan sejak tahun lalu sudah dilaksanakan beberapa rapat koordinasi dengan tujuan menyamakan perencanaan dan menyepakati rencana aksi serta pembagian tugas antara pusat dan daerah agar alokasi anggaran tepat sasaran dan dapat dilakukan perencanaan "multi years" supaya masyarakat merasakan dampaknya.
"Terkait hal KSPN telah dilakukan secara rutin pembahasan program tersebut, sehingga akan mampu memberikan dampak positif bagi perkembangan pariwisata di Bali, khususnya di Denpasar," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014