Borobudur, Jateng (Antara Bali) - Aktivitas kepariwisataan Candi Borobudur tetap normal, meskipun beberapa saat terkena abu tipis dari embusan vulkanik Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta, kata Kepala Unit PT Taman Wisata Candi Borobudur Bambang Irianto.

"Candi Borobudur tetap dibuka untuk wisatawan, tadi pagi sekitar pukul 06.00 WIB memang abu dari Merapi sampai di Borobudur, tetapi tipis dan tidak mengganggu kepariwisataan," katanya di Borobudur, Minggu.

Bambang mengatakan hal itu di sela pembukaan pameran lukisan "The Power of Culure" di Limanjawi Art House sekitar 500 meter timur Candi Borobudur. Pameran dalam rangkaian "Magelang Art Event 2014" selama sebulan itu, dibuka oleh pemilik Museum OHD Kota Magelang Oei Hong Djien.

Mereka yang berpameran di tempat itu mulai 20 April hingga 20 Mei 2014, adalah Deskhairi berasal dari Batu Sangkar, Sumatera Barat, Heri Purwanto (Yogyakarta), Ida Bagus Komang Sindu Putra (Klungkung, Bali), Agus Putu Suyadnya (Denpasar, Bali), Uswarman (Palembang, Sumatera Selatan), dan Wahyu Gunawan (Yogyakarta).

Bambang mengatakan sejumlah wisatawan memang sedang menikmati suasana matahari terbit di puncak stupa Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, saat hari masih gelap menjelang pagi, Minggu.

"Saat suasana matahari sudah terang, baru terlihat abu tipis dari Gunung Merapi sampai di Borobudur," ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Bambang tidak menyebut tentang jumlah pengunjung Candi Borobudur saat terjadi hujan abu tipis dari Gunung Merapi, Minggu pagi.

Seorang pemandu wisata Candi Borobudur Robertus Sutopo mengatakan abu tipis dari Merapi sempat turun di candi itu, saat dirinya mengantar sejumlah wisatawan untuk menikmati matahari terbit dari Candi Borobudur.

"Tiba-tiba saja, abu tipis sudah menempel di pakaian, tetapi tamu saya tetap menikmati wisata 'sunrise' tadi," tuturnya.

Saat erupsi Gunung Merapi pada 2010 dan Gunung Kelud di Jawa Timur pada pertengahan Februari 2014, hujan abu juga sampai di Candi Borobudur.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta hingga saat ini masih menetapkan status aktivitas vulkanik Gunung Merapi sebagai "Aktif Normal".

"Pada pukul 04.21 WIB mulai terekam gempa embusan dengan durasi sekitar 20 menit, dan pengamat kami mulai mendengar suara gemuruh pada pukul 04.26 WIB," kata Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG Yogyakarta Sri Sumarti. (WDY)

Pewarta: Oleh M. Hari Atmoko

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014