Jakarta (Antara Bali) - PT Pertamina (Persero) akan menambah dua kapal tanker minyak, yaitu MT Pagerungan dan Pangkalan Brandan yang diproduksi perusahaan galangan kapal domestik, PT PAL Indonesia.
Wakil Presiden Komunikasi Pertamina Ali Mundakir di Jakarta, Minggu mengatakan, saat ini, proses konstruksi kedua kapal tanker tersebut sudah memasuki tahap akhir.
"Dalam waktu dekat akan dilakukan serah terima kapal baru tersebut," katanya.
Menurut dia, kapal Pagerungan dan Pangkalan Brandan merupakan tanker pertama yang diproduksi di dalam negeri dengan bobot mati 17.500 LTDW (long ton dead weight).
"Pembangunan kapal ini merupakan bagian dari pemberdayaan industri dalam negeri dan sinergi BUMN," ujarnya.
Pertamina, lanjutnya, akan terus memesan kapal yang diproduksi perusahaan galangan kapal domestik.
Sejak 2005, Pertamina telah memesan 11 kapal di dalam negeri dengan ukuran 3.500 DWT (dead weight tonnage) dan 6.500 DWT.
Pada 2013--2014, Pertamina juga telah menandatangani kontrak baru pembangunan kapal tanker minyak ukuran 17.500 LTDW sebanyak tujuh unit dengan galangan kapal dalam negeri.
"Tujuh unit tanker kategori general purposetersebut direncanakan selesai dan memperkuat armada kapal pendistribusian minyak pada tahun 2015--2016," katanya.
Ali menambahkan, pihaknya konsisten menerapkan azas "cabotage" sebagai upaya memberdayakan industri maritim dalam negeri.
Pembangunan armada kapal yang telah dan akan dilakukan Pertamina ke depan, lanjutnya, dilandasi semangat memberdayakan bisnis maritim dalam negeri khususnya dalam hal kepemilikan kapal, penggunaan bendera Indonesia, dan pemberdayaan awak kapal berkebangsaan Indonesia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Wakil Presiden Komunikasi Pertamina Ali Mundakir di Jakarta, Minggu mengatakan, saat ini, proses konstruksi kedua kapal tanker tersebut sudah memasuki tahap akhir.
"Dalam waktu dekat akan dilakukan serah terima kapal baru tersebut," katanya.
Menurut dia, kapal Pagerungan dan Pangkalan Brandan merupakan tanker pertama yang diproduksi di dalam negeri dengan bobot mati 17.500 LTDW (long ton dead weight).
"Pembangunan kapal ini merupakan bagian dari pemberdayaan industri dalam negeri dan sinergi BUMN," ujarnya.
Pertamina, lanjutnya, akan terus memesan kapal yang diproduksi perusahaan galangan kapal domestik.
Sejak 2005, Pertamina telah memesan 11 kapal di dalam negeri dengan ukuran 3.500 DWT (dead weight tonnage) dan 6.500 DWT.
Pada 2013--2014, Pertamina juga telah menandatangani kontrak baru pembangunan kapal tanker minyak ukuran 17.500 LTDW sebanyak tujuh unit dengan galangan kapal dalam negeri.
"Tujuh unit tanker kategori general purposetersebut direncanakan selesai dan memperkuat armada kapal pendistribusian minyak pada tahun 2015--2016," katanya.
Ali menambahkan, pihaknya konsisten menerapkan azas "cabotage" sebagai upaya memberdayakan industri maritim dalam negeri.
Pembangunan armada kapal yang telah dan akan dilakukan Pertamina ke depan, lanjutnya, dilandasi semangat memberdayakan bisnis maritim dalam negeri khususnya dalam hal kepemilikan kapal, penggunaan bendera Indonesia, dan pemberdayaan awak kapal berkebangsaan Indonesia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014