Kupang (Antara Bali) - Kaplores Flores Timur AKBP Dewa Putu Gede Artha mengatakan
pihaknya berhasil mengidentifikasi tujuh korban yang tewas dalam kasus
tenggelamnya Kapal Nelayan Bhakti-74 dalam kegiatan ziarah keagamaan di
Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur, Jumat siang.
Korban yang tewas tersebut adalah Suster Epifanu CIJ, Andreas Gewawo Kleden (anak), Ny Marlin Wangge, Antonius Duan (anak), Maria Nogo Weran, Dede Badin (anak), dan Lodovikus Tukan.
Sementara 21 orang korban lainnya, kata Kapolres Gede Artha, sedang dalam perawatan intensif di RSUD Larantuka.
Ia mengatakan hasil penyisiran anggota Polrers setempat dibantu warga dan peziarah yang ada korban di sekitar tempat kejadian peristiwa (TKP), telah menemukan 29 orang dan pencarian masih terus dilanjutkan dan dikembangkan ke wilayah perairan sekitarnya.
Di TKP itu tidak ditemukan lagi korban dan mudah-mudahan hanya itu saja korban. Meski demkian masih terus dilakukan pencarian karena total penumpang sebelumnya belum diketahui dengan pasti.
"Total korban tenggelam bersama kapal nelayan itu belum dapat dipastikan, sehinggga jumlahnya pun masih simpang siur. Tetapi yang pasti pencarian masih dilakukan dan segera akan ditambah anggota dan armada laut untuk pegembangan penyisiran di laut sekitar," katanya.
Ia mengatakan, lokasi kejadian tersebut berjarak sekitar 50 meter dari belakang rumahnya di Pantai Sarotari, yang tidak jauh pula dari kapela tempat menyimpan patung Tuan Meninu. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Korban yang tewas tersebut adalah Suster Epifanu CIJ, Andreas Gewawo Kleden (anak), Ny Marlin Wangge, Antonius Duan (anak), Maria Nogo Weran, Dede Badin (anak), dan Lodovikus Tukan.
Sementara 21 orang korban lainnya, kata Kapolres Gede Artha, sedang dalam perawatan intensif di RSUD Larantuka.
Ia mengatakan hasil penyisiran anggota Polrers setempat dibantu warga dan peziarah yang ada korban di sekitar tempat kejadian peristiwa (TKP), telah menemukan 29 orang dan pencarian masih terus dilanjutkan dan dikembangkan ke wilayah perairan sekitarnya.
Di TKP itu tidak ditemukan lagi korban dan mudah-mudahan hanya itu saja korban. Meski demkian masih terus dilakukan pencarian karena total penumpang sebelumnya belum diketahui dengan pasti.
"Total korban tenggelam bersama kapal nelayan itu belum dapat dipastikan, sehinggga jumlahnya pun masih simpang siur. Tetapi yang pasti pencarian masih dilakukan dan segera akan ditambah anggota dan armada laut untuk pegembangan penyisiran di laut sekitar," katanya.
Ia mengatakan, lokasi kejadian tersebut berjarak sekitar 50 meter dari belakang rumahnya di Pantai Sarotari, yang tidak jauh pula dari kapela tempat menyimpan patung Tuan Meninu. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014