Denpasar (Antara Bali) - Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bali, Ida Bagus Putu Parta mendesak Perusahaan Daerah Parkir Kota Denpasar membina juru parkir agar bersikap ramah.

"Saya harapkan PD Parkir Denpasar membina pelatihan kepada para jukir sehingga memberikan pelayanan kepada masyarakat tahun tugas, fungsi, dan etika terhadap konsumen," katanya di Denpasar, Sabtu.

Ia mengamati banyak jukir yang hanya sekadar memungut retribusi parkir tanpa memedulikan pelayanan kepada masyarakat.

"Bahkan ada oknum jukir arogan terhadap konsumen ketika melakukan parkir. Justru tanggung jawab jukir tidak sekadar pemungut duit Rp1.000 atau Rp2.000. Tetapi lebih dari itu harus memahami tugas dan etika sebagai pelayan konsumen," ucapnya.

Ia mengungkapkan bahwa sikap jukir marah-marah kepada konsumen itu menandakan jukir tidak terlatih. Pihaknya mendapat pengaduan dari masyarakat, sejumlah ruas areal parkir, jukirnya asal-asalan cara memarkir kendaraan motor, bahkan tidak diatur.

"Para jukir harus diberi pengetahuan dan termasuk juga bersikap melayani masyarakat. Arti pengertian parkir tidak mesti harus dibatasi waktu. Karena parkir adalah areal publik. Saya dapat pengaduan dari masyarakat, di parkir Mc Donals Jalan Gatot Subroto tengah, jukirnya membentak-bentak warga lantaran parkirnya agak lama. Kalau kelakuan oknum jukir itu sudah nggak benar," katanya.

Parta mempertanyakan kalau sudah seperti itu kelakukan jukir, bagaimana petugas pengawas dan PD Parkir harus memberikan sanksi dan membina jukir tersebut.

Tutik, warga Denpasar mengaku dibentak-bentak ketika mengambil kendaraannya yang agak lama memarkir motornya di Mc Donald. Bahkan oknum tersebut meminta uang tidak seperti parkir biasanya Rp1.000, mereka minta Rp2.000.

"Iya saya dibentak-bentak dan ngomongnya kasar lagi karena parkir agak lama. Saya memang parkir agak lama dari biasanya. Padahal parkir itu adalah ruang publik di restoran siap saji. Apa tidak boleh berlama-lama parkir? kata Tutik.

Kalau seorang jukir berpikir seperti itu, kata dia, hanya mengejar setoran saja atau biar banyak dapat duit sisa setoran di korupsi. Bahkan mereka jarang memberikan karcis parkir.

"Sikap jukir tersebut jelas saya punya rasa curiga. Jangan-jangan duit tersebut di korupsi, tidak semuanya disetorkan ke PD Parkir," katanya kesal. (WDY)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014