Bangli (Antara Bali) - Jalan raya di sejumlah daerah di Kabupaten Bangli, Bali yang totalnya mencapai 1.850 kilometer, kini dalam kondisi rusak dan penuh lubang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangli Ir Tjokorda Wiratama ketika dihubungi di Bangli, Sabtu, mengakui bahwa jalan raya yang panjang keseluruhannya mencapai 1.850 km itu kini dalam keadaan rusak.
Jalan yang rusak tersebut tidak hanya yang berstatus jalan desa, tetapi juga jalan kabupaten dan provinsi.
"Kami belum bisa berbuat banyak karena anggaran APBD lagi defesit," kata Kadis Tjokorda Wiratama.
Terkait kerusakan itu, Wiratama tak memungkiri tentang seringnya muncul kritikan dari masyarakat.
"Kritik memang terus bermunculan. Namun saya hanya bisa melaporkan masalah ini kepada atasan. Soal tindak lanjut, sampai saat ini memang belum ada, jadi mohon dimaklumi," ucapnya.
I Made Sudiasa, anggota DPRD Bangli asal Partai Demokrat, mengakui begitu banyaknya ruas jalan yang tersebar di Kabupaten Bangli yang kini mengalami kerusakan yang begitu berat.
"Banyak jalan yang rusak dan penuh lubang di daerah ini. Namun, kami di DPRD juga tak bisa berbuat banyak, karena dana APBD lagi defisit," jelasnya.
Kerusakan yang tergolong parah, kata Sudiasa, berada di wilayah Kecamatan Kintamani. Terkait itu, lanjut dia, pihaknya hanya bisa berharap pemerintah segera melakukan upaya perbaikan.
"Lantaran dana APBD di Bangli defesit, kami tentu berharap pihak provinsi bisa membantu untuk memperbaiki kerusakan jalan tersebut," katanya.
Apalagi, saat ini Kintamani merupakan salah satu daerah pariwisata yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara. "Jadi ya kami harapkan pihak provinsi segera dapat turun tangan," katanya menandaskan.
Kerusakan jalan di Bangli juga mendapat kritikan dari warga masyarakat. Salah satunya, I Wayan Mami, warga Dusun Perayu, Desa Bunutin, menyayangkan sikap pemerintah yang tak merespon kerusakan jalan di wilayahnya.
"Ke mana para wakil rakyat, kok diam saja dengan jalan yang rusak di desa kami," ucapnya, ketus.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangli Ir Tjokorda Wiratama ketika dihubungi di Bangli, Sabtu, mengakui bahwa jalan raya yang panjang keseluruhannya mencapai 1.850 km itu kini dalam keadaan rusak.
Jalan yang rusak tersebut tidak hanya yang berstatus jalan desa, tetapi juga jalan kabupaten dan provinsi.
"Kami belum bisa berbuat banyak karena anggaran APBD lagi defesit," kata Kadis Tjokorda Wiratama.
Terkait kerusakan itu, Wiratama tak memungkiri tentang seringnya muncul kritikan dari masyarakat.
"Kritik memang terus bermunculan. Namun saya hanya bisa melaporkan masalah ini kepada atasan. Soal tindak lanjut, sampai saat ini memang belum ada, jadi mohon dimaklumi," ucapnya.
I Made Sudiasa, anggota DPRD Bangli asal Partai Demokrat, mengakui begitu banyaknya ruas jalan yang tersebar di Kabupaten Bangli yang kini mengalami kerusakan yang begitu berat.
"Banyak jalan yang rusak dan penuh lubang di daerah ini. Namun, kami di DPRD juga tak bisa berbuat banyak, karena dana APBD lagi defisit," jelasnya.
Kerusakan yang tergolong parah, kata Sudiasa, berada di wilayah Kecamatan Kintamani. Terkait itu, lanjut dia, pihaknya hanya bisa berharap pemerintah segera melakukan upaya perbaikan.
"Lantaran dana APBD di Bangli defesit, kami tentu berharap pihak provinsi bisa membantu untuk memperbaiki kerusakan jalan tersebut," katanya.
Apalagi, saat ini Kintamani merupakan salah satu daerah pariwisata yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara. "Jadi ya kami harapkan pihak provinsi segera dapat turun tangan," katanya menandaskan.
Kerusakan jalan di Bangli juga mendapat kritikan dari warga masyarakat. Salah satunya, I Wayan Mami, warga Dusun Perayu, Desa Bunutin, menyayangkan sikap pemerintah yang tak merespon kerusakan jalan di wilayahnya.
"Ke mana para wakil rakyat, kok diam saja dengan jalan yang rusak di desa kami," ucapnya, ketus.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010