Denpasar, 9/7 (ANTARA) - Atlet layar andalan Bali dipersiapkan untuk bisa berlaga dan meraih prestasi pada kejuaraan nasional sekaligus kejuaraan Indonesia terbuka di perairan Ambon, 26 Juli 2010.
"Kami sedikitnya sudah mempersiapkan sebanyak sepuluh atlet layar andalan untuk bisa diberangkatkan ke Ambon, sekaligus mampu meraih prestasi maksimal di tingkat nasional itu," kata Wayan Sujana, pelatih atlet layar Bali, di Denpasar, Jumat.
Para atlet usia muda tersebut sekaligus dipersiapkan untuk bisa berlaga pada arena Pekan Olah Raga Nasional (PON) di Riau 2012.
"Kami sebenarnya ingin mengirimkan atlet lebih banyak, namun akibat keterbatasan dana, baru sepuluh yang dipersiapkan," ujar dia.
Atlet layar tingkat yunior tersebut memang sudah dua kali mengikuti kejuaraan Indonesia terbuka dan selalu mampu meraih prestasi, masing-masing tiga emas untuk kelas usia muda.
"Nanti mudah-mudahan mampu meraih prestasi terbaik di arena Indonesia terbuka di Ambon," ucapnya.
Wayan Sujana mengatakan, pihaknya berani membuat sasaran memperoleh medali emas pada PON Riau mendatang sebanyak empat keping emas, karena atlet yang baru berusia sekitar 18 tahun itu akan mencapai prestasi pada saatnya nanti.
Atlet layar Bali memang menjadi perhitungan daerah lain, seperti misalnya Oka Sulaksana yang sudah sering mengangkat nama Indonesia di kancah pertandingan tingkat dunia, apalagi putrinya sendiri juga ikut menggeluti olah raga air tersebut.
Ia menyebutkan, pihaknya juga bangga karena ada empat atlet asuhannya dipanggil untuk bisa mengikuti pelatihan nasional (pelatnas) guna memperkuat kontingen Indonesia di tingkat antarbangsam, dan diharapkan bisa meraih prestasi.
Dikatakan, meski telah mampu menyumbangkan banyak medali di arena nasional, namun atlet layar tetap masih banyak menghadapi masalah dalam urusan pembinaan, terutama dalam meningkatkan prestasi akibat sedikitnya sarana yang dimiliki.
Peralatan yang dibutuhkan atlet terutama papan selancar yang sesuai aturan pertandingan, harganya cukup mahal, sedangkan bantuan dari pemerintah provinsi lewat KONI Bali relatif sedikit. Begitu juga donatur hampir tidak ada.
"Atlet layar Bali dengan peralatan seadanya, namun dengan semangat tinggi dalam berlatih, terbukti mampu menunjukkan prestasi dalam dua kali kejuaraan Indonesia terbuka belakangan ini," kata Sujana.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
"Kami sedikitnya sudah mempersiapkan sebanyak sepuluh atlet layar andalan untuk bisa diberangkatkan ke Ambon, sekaligus mampu meraih prestasi maksimal di tingkat nasional itu," kata Wayan Sujana, pelatih atlet layar Bali, di Denpasar, Jumat.
Para atlet usia muda tersebut sekaligus dipersiapkan untuk bisa berlaga pada arena Pekan Olah Raga Nasional (PON) di Riau 2012.
"Kami sebenarnya ingin mengirimkan atlet lebih banyak, namun akibat keterbatasan dana, baru sepuluh yang dipersiapkan," ujar dia.
Atlet layar tingkat yunior tersebut memang sudah dua kali mengikuti kejuaraan Indonesia terbuka dan selalu mampu meraih prestasi, masing-masing tiga emas untuk kelas usia muda.
"Nanti mudah-mudahan mampu meraih prestasi terbaik di arena Indonesia terbuka di Ambon," ucapnya.
Wayan Sujana mengatakan, pihaknya berani membuat sasaran memperoleh medali emas pada PON Riau mendatang sebanyak empat keping emas, karena atlet yang baru berusia sekitar 18 tahun itu akan mencapai prestasi pada saatnya nanti.
Atlet layar Bali memang menjadi perhitungan daerah lain, seperti misalnya Oka Sulaksana yang sudah sering mengangkat nama Indonesia di kancah pertandingan tingkat dunia, apalagi putrinya sendiri juga ikut menggeluti olah raga air tersebut.
Ia menyebutkan, pihaknya juga bangga karena ada empat atlet asuhannya dipanggil untuk bisa mengikuti pelatihan nasional (pelatnas) guna memperkuat kontingen Indonesia di tingkat antarbangsam, dan diharapkan bisa meraih prestasi.
Dikatakan, meski telah mampu menyumbangkan banyak medali di arena nasional, namun atlet layar tetap masih banyak menghadapi masalah dalam urusan pembinaan, terutama dalam meningkatkan prestasi akibat sedikitnya sarana yang dimiliki.
Peralatan yang dibutuhkan atlet terutama papan selancar yang sesuai aturan pertandingan, harganya cukup mahal, sedangkan bantuan dari pemerintah provinsi lewat KONI Bali relatif sedikit. Begitu juga donatur hampir tidak ada.
"Atlet layar Bali dengan peralatan seadanya, namun dengan semangat tinggi dalam berlatih, terbukti mampu menunjukkan prestasi dalam dua kali kejuaraan Indonesia terbuka belakangan ini," kata Sujana.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010