Denpasar (Antara Bali) - Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Provinsi Bali mengimbau masyarakat di daerah itu untuk senantiasa menjaga keharmonisan dan kedamaian selama tahapan Pemilu 2014.

"Apapun yang menjadi pilihan kita nanti pada pemilu 9 April mendatang, kita harus sepakat menjaga keamanan Bali yang kita cintai," kata Ketua MUDP Provinsi Bali Jero Gede Suwena Putus Upadesha di Denpasar, Senin.

Menurut dia, pemilu kali ini menjadi momentum bagi Bali untuk menunjukkan bahwa pesta demokrasi di Pulau Dewata dapat terlaksana dengan berbudaya dan penuh kedamaian.

"Silakan juga nanti saat pencoblosan menggunakan pakaian adat Bali karena itu merupakan salah satu pencerminan bahwa pemilih di daerah kita adalah beradat," ujar pimpinan tertinggi lembaga desa pakraman (desa adat) di Bali itu.

Jero Suwena pun berpesan kepada penyelenggara dan pengawas pemilu untuk senantiasa menjaga kejujuran, integritas dan tidak memihak kepada siapapun peserta Pemilu 2014.

"Bukankah merupakan suatu kehormatan mereka itu diberikan mandat dalam suksesi kepemimpinan agar berjalan dengan aman, damai dan keharmonisan. Demikian juga kepada peserta pemilu diharapkan dapat menerima apapun hasilnya nanti dengan jiwa ksatria dan legawa," ucapnya.

Meskipun ada kecenderungan jika warga desa pakraman belum siap dengan perbedaan politik, namun pihaknya melihat sejauh ini sudah ada kemajuan, dalam artian perbedaan tidak sampai berujung pada benturan.

"Bisa dilihat pada masa kampanye pemilu kali ini yang sudah berjalan, berbeda sekali dengan yang terdahulu. Saat itu, sedikit saja ada perbedaan langsung terjadi benturan, tetapi kali ini tidak," katanya.

Oleh karena itu, Jero Suwena optimistis tahapan pelaksanaan Pemilu 2014 di Bali hingga tahap pencoblosan, penghitungan suara dan seterusnya akan berjalan aman dan lancar. "Mari kita semua optimistis bahwa pelaksanaan pemilu di Bali dapat menjadi contoh di Indonesia," kata Suwena.(WRA) 

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014