Denpasar (Antara Bali) - Sedikitnya 422 anggota polisi dikerahkan untuk membantu pengamanan ritual "Melasti" atau penyucian benda sakral menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1936 yang mulai dilaksanakan pada Jumat hingga Sabtu (29/3).
"Khusus untuk pengamanan `Melasti` kami kerahkan 422 anggota termasuk dari polsek-polsek setempat," kata Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Polresta Denpasar, Ajun Komisaris Ida Bagus Made Sarjana, Jumat.
Anggota kepolisian itu berasal dari beberapa satuan di antaranya Sabhara dan Lalu Lintas yang bertugas mengatur kelancaran di jalan raya yang dilalui oleh umat Hindu.
Pantai yang akan dipadati umat Hindu itu di antaranya Pantai Padanggalak, Pantai Matahari Terbit, Pantai Sanur, Pantai Segara, dan Pantai Merta Sari yang semuanya terletak di kawasan Sanur, Denpasar.
Selain itu Pantai Kuta dan Pantai Kedonganan, Pantai Jimbaran, Pantai Banyan Tree Pecatu, Pantai Sumuh, Pantai Tengkulun, Pantai Taman Sari, Pantai Labuan Sait dan Pantai Langoon di kawasan "Bali Tourism Development Corporation" (BTDC), Kuta Selatan, Kabupaten Badung.
Dari pantauan Antara, umat Hindu mulai mendatangi sejumlah pantai untuk melaksanakan `Melasti` sejak Jumat pagi di antaranya Pantai Padanggalak Sanur dan Pantai Kuta, Kabupaten Badung.
Mereka datang dengan berjalan kaki atau menumpang truk dan mengendarai sepeda motor dengan membawa sarana upakara beserta dengan benda-benda sakral. Mereka selanjutnya melaksanakan persembahyangan bersama.
Umat Hindu, baik dewasa maupun anak-anak, mengenakan busana adat warna putih-putih dilengkapi dengan "udeng" atau ikat kepala bagi pria dan selendang yang dililitkan di pinggang bagi pria dan wanita.
Akibatnya ruas jalan raya menuju kawasan pantai tersebut macet. Kendaraan yang melaju dari arah Denpasar dan Kuta ataupun sebaliknya berjalan merayap.
Tak hanya petugas kepolisian, sejumlah petugas pengamanan adat atau "pecalang" juga turut terlibat membantu polisi mengamankan "Melasti". (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Khusus untuk pengamanan `Melasti` kami kerahkan 422 anggota termasuk dari polsek-polsek setempat," kata Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Polresta Denpasar, Ajun Komisaris Ida Bagus Made Sarjana, Jumat.
Anggota kepolisian itu berasal dari beberapa satuan di antaranya Sabhara dan Lalu Lintas yang bertugas mengatur kelancaran di jalan raya yang dilalui oleh umat Hindu.
Pantai yang akan dipadati umat Hindu itu di antaranya Pantai Padanggalak, Pantai Matahari Terbit, Pantai Sanur, Pantai Segara, dan Pantai Merta Sari yang semuanya terletak di kawasan Sanur, Denpasar.
Selain itu Pantai Kuta dan Pantai Kedonganan, Pantai Jimbaran, Pantai Banyan Tree Pecatu, Pantai Sumuh, Pantai Tengkulun, Pantai Taman Sari, Pantai Labuan Sait dan Pantai Langoon di kawasan "Bali Tourism Development Corporation" (BTDC), Kuta Selatan, Kabupaten Badung.
Dari pantauan Antara, umat Hindu mulai mendatangi sejumlah pantai untuk melaksanakan `Melasti` sejak Jumat pagi di antaranya Pantai Padanggalak Sanur dan Pantai Kuta, Kabupaten Badung.
Mereka datang dengan berjalan kaki atau menumpang truk dan mengendarai sepeda motor dengan membawa sarana upakara beserta dengan benda-benda sakral. Mereka selanjutnya melaksanakan persembahyangan bersama.
Umat Hindu, baik dewasa maupun anak-anak, mengenakan busana adat warna putih-putih dilengkapi dengan "udeng" atau ikat kepala bagi pria dan selendang yang dililitkan di pinggang bagi pria dan wanita.
Akibatnya ruas jalan raya menuju kawasan pantai tersebut macet. Kendaraan yang melaju dari arah Denpasar dan Kuta ataupun sebaliknya berjalan merayap.
Tak hanya petugas kepolisian, sejumlah petugas pengamanan adat atau "pecalang" juga turut terlibat membantu polisi mengamankan "Melasti". (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014