Denpasar (Antara Bali) - BKKBN Provinsi Bali bertekad meningkatkan kualitas Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) melalui jalur sekolah dengan memberikan pembinaan sekaligus melakukan penilaian untuk menetukan PIK-R Unggulan.
"Oleh sebab itu tim melakukan penilaian terhadap PIK-R di delapan kabupaten dan satu kota di Bali," kata Plt Kepala Bidang Adpokasi Pengerahan dan Informasi (Adpin) BKKBN Provinsi Bali Drs I Nyoman Sumiarta di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, di Bali kini telah terbentuk 158 PIK-R yang diharapkan mampu membantu para remaja dalam menghadapi permasalahan yang sangat kompleks.
PIK tersebut 103 kelompok atau 62 persen di antaranya masih dalam tahap tumbuh, sisanya 29 kelompok (18 persen) tahap tegak, dan baru 26 kelompok (16 persen) sudah mencapai tahap tegar. Peran PIK sangat strategis dalam mewujudkan Generasi Berencana.
Dengan demikian PIK- R sangat bermanfaat dalam menyiapkan para remaja sebagai calon pasangan usia subur (PUS) sekaligus generasi berencana penerus bangsa yang berkualitas, berketahanan, mandiri dan memiliki daya saing di kancah lokal, nasional maupun global. PIK-Remaja, Yowana Werdi Asih SMP Negeri 1 Tembuku, Kabupaten Bangli menjadi salah satu sasaran penilaian tim PIK-R tingkat Provinsi Bali.
Bupati Bangli I Made Gianyar memberikan apresiasi terhadap program BKKBN Bali dalam
mengembangkan program PIK-R melalui sekolah.
Pihaknya sangat mendukung program BKKBN antara lain menyangkut program Tri Bina yakni Bina Keluarga Balita bersinergi dengan Paud dan Tempat Penitipan Anak (TPA), Bina Keluarga Remaja dan Bina Keluarga Lansia.
Ia mengharapkan anak-anak sekolah dan remaja mampu terhindar dari Triad KRR yakni
seks bebas, narkoba dan HIV/AIDS.
Anak-anak pada masa proses belajar harus sungguh-sungguh meningkatkan pendidikan, keterampilan sekaligus mempersiapkan untuk masuk berumah tangga, ujarnya.
Untuk itu para remaja dituntut lebih fokus menuntut ilmu pendidikan di sekolah sekaligus mempersiapkan diri dengan bekal keterampilan sebagai bekal menjalani kehidupan yang mandiri, harap Bupati Made Gianyar. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Oleh sebab itu tim melakukan penilaian terhadap PIK-R di delapan kabupaten dan satu kota di Bali," kata Plt Kepala Bidang Adpokasi Pengerahan dan Informasi (Adpin) BKKBN Provinsi Bali Drs I Nyoman Sumiarta di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, di Bali kini telah terbentuk 158 PIK-R yang diharapkan mampu membantu para remaja dalam menghadapi permasalahan yang sangat kompleks.
PIK tersebut 103 kelompok atau 62 persen di antaranya masih dalam tahap tumbuh, sisanya 29 kelompok (18 persen) tahap tegak, dan baru 26 kelompok (16 persen) sudah mencapai tahap tegar. Peran PIK sangat strategis dalam mewujudkan Generasi Berencana.
Dengan demikian PIK- R sangat bermanfaat dalam menyiapkan para remaja sebagai calon pasangan usia subur (PUS) sekaligus generasi berencana penerus bangsa yang berkualitas, berketahanan, mandiri dan memiliki daya saing di kancah lokal, nasional maupun global. PIK-Remaja, Yowana Werdi Asih SMP Negeri 1 Tembuku, Kabupaten Bangli menjadi salah satu sasaran penilaian tim PIK-R tingkat Provinsi Bali.
Bupati Bangli I Made Gianyar memberikan apresiasi terhadap program BKKBN Bali dalam
mengembangkan program PIK-R melalui sekolah.
Pihaknya sangat mendukung program BKKBN antara lain menyangkut program Tri Bina yakni Bina Keluarga Balita bersinergi dengan Paud dan Tempat Penitipan Anak (TPA), Bina Keluarga Remaja dan Bina Keluarga Lansia.
Ia mengharapkan anak-anak sekolah dan remaja mampu terhindar dari Triad KRR yakni
seks bebas, narkoba dan HIV/AIDS.
Anak-anak pada masa proses belajar harus sungguh-sungguh meningkatkan pendidikan, keterampilan sekaligus mempersiapkan untuk masuk berumah tangga, ujarnya.
Untuk itu para remaja dituntut lebih fokus menuntut ilmu pendidikan di sekolah sekaligus mempersiapkan diri dengan bekal keterampilan sebagai bekal menjalani kehidupan yang mandiri, harap Bupati Made Gianyar. (WRA)
Editor : I Gede Wira Suryantala
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014