Denpasar (Antara Bali) - Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar mendapat kepercayaan tampil pada hari pertama pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-36, 14 Juli 2014.

Guna persiapan pementasan tersebut, ISI pada hari Kamis mengadakan rapat koordinasi di kampus setempat yang dipimpin Rektor ISI Denpasar Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.S.kar., M.Hum. dengan melibatkan sekitar 35 penggarap tabuh dan tari serta anggota panitia.

Didampingi Pembantu Rektor IV I Ketut Garwa, S.Sn., M.Sn., Arya Sugiartha menekankan bahwa lembaga pendidikan tinggi seni dalam aktivitas seni tahunan itu harus mampu menampilkan garapan yang terbaik untuk suksesnya pelaksanaan PKB.

ISI Denpasar mendapat mandat untuk tampil pada saat pembukaan PKB yang rencananya dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sekaligus dipercaya mengisi pawai pembukaan dengan menampilkan adi merdangga.

Selain itu, juga dipercaya membawakan tari pembukaan Bali Dwipa serta menampilkan paduan suara untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya serta lagu-lagu Bali untuk menghibur penonton sebelum acara inti dimulai.

Rapat koordinasi tersebut membahas sistem penggarapan yang baik dengan harapan pementasan setiap babak dapat berkesinambungan, serta mempertegas cerita setiap babak garapan senderatari kolosal.

ISI Denpasar pada pembukaan PKB menampilkan oratorium berjudul "Rama Sita Prana Bhuana" dengan iringan gamelan Gong.

PKB ke-36 berlangsung sebulan penuh, mulai 14 Juni hingga 12 Juli 2014, mengusung tema "Kertamasa". Tema mengandung makna dinamika masyarakat agraris menuju kesejahteraan semesta yang bebas dari pengaruh industri.

Ragam kesenian hampir sama dengan tahun sebelumnya, yakni pawai budaya, pagelaran, parade, lomba, sarasehan, dan pameran.

Panitia telah menyosialisasi tema tersebut seluruh kabupaten/kota di Bali dengan harapan memiliki pemahaman dan pemaknaan yang sama dalam menuangkan aneka kegiatan kesenian selama sebulan penuh PKB berlangsung.

Duta seni dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali yang akan tampil di arena PKB dirancang secara khusus dan sungguh-sungguh agar mampu tampil meriah dan menarik dengan mengedepankan penampilan mutu seni budaya.

Kegiatan tersebut tetap menekankan upaya penggalian, pelestarian, dan pengembangan seni tradisi yang telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Bali. Hal itu sangat strategis untuk merevitalisasi seni agar dapat berfungsi dan hidup dalam masyarakat pada era persaingan global.

Seni budaya Bali menitikberatkan pada pengembangan kehidupan seni budaya tradisi yang mampu berintegrasi, beradaptasi, dan menyelaraskan diri dengan dinamika zaman.

Oleh sebab itu, kata dia, masyarakat Bali berusaha meningkatkan kualitas kehidupan berkesenian dengan memberikan bobot pada pelestarian dan pengembanggannya, salah satu di antaranya melalui PKB, aktivitas seni tahunan secara berkesinambungan.(WRA) 

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014