Gianyar (Antara Bali) - Puluhan model beraksi di jalan raya utama kampung seni Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu sore, dengan menampilkan karya para perancang busana papan atas Indonesia.

Salah satu atraksi dalam Festival Budaya Gempita Gianyar 2010 bertajuk "Ubud Street Bash" atau karnaval musik dan busana itu, termasuk kegiatan yang mampu menyedot perhatian ribuan warga dan wisatawan domestik maupun asing, dengan berjejal di pinggir jalan di sekitar Puri Ubud.

Karnaval yang digelar pada hari kedua Gempita Gianyar itu sedikitnya menghadirkan parade mode 22 desainer kenamaan yang menggelar koleksi tenun Bali.

Para perancang busana tersebut adalah Chossy Latu, Denny Wirawan, Ivan Gunawan, Barli Asmara, Ali Charisma, Ari Seputra, Adesagi Kierana, Danny Satriadi, Angelica Wu, Dina Midiani, Dwi Iskandar, Enny Ming. Selain itu, para desainer lain yakni Lenny Agustin, Malik Moestaram, Monika Weber, Yenli Wijaya, Oka Diputra, Putu Aliki, Sofie, Tude Togog, Tjok Abi, Taruna K Kusmayadi, Defryco Audy, dan Thomas Sigar.

"Tema busana dari bahan tenun dimaksudkan untuk mengangkat kembali  hakikat luhur tenun Bali dengan berbagai sentuhan baru, baik dari sisi motif, desain, maupun kualitas," kata Ali Charisma, desainer yang berbasis di Bali.

Selain parade mode, arak-arakan tersebut diiringi kelompok musik dan tari dari daerah setempat, seperti kelompok gong kebyar dan baleganjur. "Ubud Street Bash menjadi ajang parade budaya terbesar yang pernah diselenggarakan di sini," ujar Tussy Hapsary, panitia Gempita Gianyar.

Karnaval musik dan busana mulai beraksi di jalan utama Ubud sekitar pukul 16.00 WITA, mulai dari Puri Ubud dan berakhir di lapangan Astina di pusatnya seni budaya Bali itu.

Ribuan warga tumpah ruah di jalanan guna menyaksikan aski lenggak lenggok para model yang biasanya bergaya di atas "catwalk".

Warga dan turis tampak antusias menikmati acara tersebut dengan tidak melewatkan prosesi budaya tersebut, termasuk turut mendokumentasikan dengan kamera masing-masing.

Tampak Bupati Gianyar Tjokorda Sukawati Ardana, Ketua BPK Anwar Nasution, dan para pejabat, serta tamu undagan dari negara sahabat.

Usai menyaksikan parade mode di jalan, sebagai penutup Festival Budaya Gempita Gianyar, para tamu undangan menghadiri Peliatan Royal Heritgae Dinner. "Ini sebuah jamuan makan malam elegan dengan penyajian ala kerajaan Bali yang diadakan di Puri Agung Peliatan," ujar Tussy didampingi Arif Dimas Senoaji.

Acara jamuan makan malam itu juga berupaya mengangkat keagungan tradisi kerajaan Gianyar dengan akar tradisi bersantap yang otentik serta menyajikan hidangan khas bercita rasa tinggi.

Jamuan khas kerajaan itu dihadiri oleh kalangan terbatas yang terdiri atas jajaran pemerintah Gianyar dan Bali serta daerah lainnya, pemuka masyarakat setempat dan perwakilan berbagai pihak.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010