Jakarta (Antara Bali) - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo di Taman Fatahillah, Kamis
malam, meresmikan pelaksanaan program revitalisasi kawasan wisata kota
tua yang dewasa ini meliputi 85 bangunan.
Peresmian tersebut juga ditandai dengan penandatanganan komitmen antara konsorsium swasta yang akan melakukan revitalisasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Dengan adanya konsorsium ini, saya yakin proses revitalisasi kota tua akan berjalan dengan baik dan lancar. Revitalisasi akan meliputi proses rekonstruksi, restorasi, infrastruktur, konservasi serta penghijauan," ujar Joko Widodo.
Dia menuturkan revitalisasi itu melibatkan banyak pihak, yakni selain Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI, ada pula sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta konsorsium perusahaan swasta.
"Aset kepemilikan bangunan-bangunan di kawasan ini bukan hanya Pemprov DKI, tetapi juga BUMN dan swasta. Sehingga, anggaran untuk menjalankan program ini juga tidak hanya berasal dari APBD DKI, tetapi kombinasi dengan para pemilik aset itu," tutur Gubernur.
Dewasa ini terdapat 85 bangunan yang akan direvitalisasi. Namun, jumlah itu masih akan bertambah. Revitalisasi tersebut akan dilakukan dengan cara merehabilitasi bangunan tua yang kondisinya sudah tidak terawat lagi.
Rencananya, revitalisasi tersebut akan dimulai dari gedung PT Pos Indonesia yang terletak di seberang Museum Fatahillah.
Selain perbaikan bangunan, revitalisasi juga mencakup pengaktifan kembali kegiatan-kegiatan yang berbasis seni dan budaya, termasuk industri kreatif di kawasan wisata itu. (i018)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Peresmian tersebut juga ditandai dengan penandatanganan komitmen antara konsorsium swasta yang akan melakukan revitalisasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Dengan adanya konsorsium ini, saya yakin proses revitalisasi kota tua akan berjalan dengan baik dan lancar. Revitalisasi akan meliputi proses rekonstruksi, restorasi, infrastruktur, konservasi serta penghijauan," ujar Joko Widodo.
Dia menuturkan revitalisasi itu melibatkan banyak pihak, yakni selain Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI, ada pula sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta konsorsium perusahaan swasta.
"Aset kepemilikan bangunan-bangunan di kawasan ini bukan hanya Pemprov DKI, tetapi juga BUMN dan swasta. Sehingga, anggaran untuk menjalankan program ini juga tidak hanya berasal dari APBD DKI, tetapi kombinasi dengan para pemilik aset itu," tutur Gubernur.
Dewasa ini terdapat 85 bangunan yang akan direvitalisasi. Namun, jumlah itu masih akan bertambah. Revitalisasi tersebut akan dilakukan dengan cara merehabilitasi bangunan tua yang kondisinya sudah tidak terawat lagi.
Rencananya, revitalisasi tersebut akan dimulai dari gedung PT Pos Indonesia yang terletak di seberang Museum Fatahillah.
Selain perbaikan bangunan, revitalisasi juga mencakup pengaktifan kembali kegiatan-kegiatan yang berbasis seni dan budaya, termasuk industri kreatif di kawasan wisata itu. (i018)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014