Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali, Made Mangku Pastika menilai, pers mempunyai peran yang sangat strategis dan banyak orang yang berkepentingan itu harus mampu bertindak jujur, adil, dan dilandasi oleh hati nurani.
"Pers begitu perannya sangat penting mampu memposisikan seseorang menjadi pahlawan atau sebaliknya sebagai pengkhianat," kata Gubernur Pastika pada Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) dan hari ulang tahun (HUT) ke-68 PWI tingkat Provinsi Bali yang digelar di gedung PWI setempat, Jumat.
Di hadapan anggota dan pengurus PWI Bali yang memperingati hari jadinya secara sederhana itu, Gubernur Pastika mengingatkan pers untuk mengedepankan kejujuran mengungkapkan yang baik, jika pembangunan itu berhasil.
Sebaliknya melakukan kritik jika program pembangunan itu memang gagal atau belum mencapai sasaran sesuai yang diharapkan.
Oleh sebab itu, wartawan harus memiliki keterampilan profesional yang memadai serta mematuhi ketentuan kode etik jurnalistrik.
Gubernur Pastika menambahkan, untuk meningkatkan keterampilan para wartawan, Pemerintah Provinsi Bali dapat memfasilitasi, dengan harapan wartawan dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik.
Ia menunjuk Kepala Biro Humas Pemprov Bali, I Ketut Teneng yang hadir dalam kegiatan itu untuk menyelenggarakan pelatihan bagi wartawan tanpa dipungut biaya.
Ketua PWI Bali, Bagus Ngurah Rai memberikan apresiasi atas perhatian gubernur dalam meningkatkan keterampilan wartawan.
Peringatan HPN kali ini sengaja dilakukan sederhana secara intern untuk melakukan introspeksi diri, mengingat di tahun politik ini banyak yang berkepentingan terhadap insan pers.
Dengan instrospeksi itu diharapkan insan pers dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik.
Pada kesempatan itu, Ida Rsi Agung Wayabya Suprabhu Sogata Karang, mantan Kepala LPP RRI Denpasar yang telah dinobatkan sebagai pemimpin ritual umat Hindu memberikan pencerahan kepada wartawan.
Ketua PWI, Bagus Ngurah Rai pada kesempatan itu juga melakukan acara peluncuran buku berjudul "Kembang Rampe Dinamika Pers dan pembangunan".
Buku setebal 138 halaman itu merupakan sumbangan pemikiran dengan harapan mampu memberikan masukan kepada pemerintah dan instansi terkait dalam melaksanakan pembangunan Bali ke depan.
Buku yang dicetak 5.000 eksemplar, selain untuk para anggota, PWI, juga sebagai kenang-kenangan kepada para bupati/wali kota, Gubernur beserta instansi terkait. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Pers begitu perannya sangat penting mampu memposisikan seseorang menjadi pahlawan atau sebaliknya sebagai pengkhianat," kata Gubernur Pastika pada Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) dan hari ulang tahun (HUT) ke-68 PWI tingkat Provinsi Bali yang digelar di gedung PWI setempat, Jumat.
Di hadapan anggota dan pengurus PWI Bali yang memperingati hari jadinya secara sederhana itu, Gubernur Pastika mengingatkan pers untuk mengedepankan kejujuran mengungkapkan yang baik, jika pembangunan itu berhasil.
Sebaliknya melakukan kritik jika program pembangunan itu memang gagal atau belum mencapai sasaran sesuai yang diharapkan.
Oleh sebab itu, wartawan harus memiliki keterampilan profesional yang memadai serta mematuhi ketentuan kode etik jurnalistrik.
Gubernur Pastika menambahkan, untuk meningkatkan keterampilan para wartawan, Pemerintah Provinsi Bali dapat memfasilitasi, dengan harapan wartawan dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik.
Ia menunjuk Kepala Biro Humas Pemprov Bali, I Ketut Teneng yang hadir dalam kegiatan itu untuk menyelenggarakan pelatihan bagi wartawan tanpa dipungut biaya.
Ketua PWI Bali, Bagus Ngurah Rai memberikan apresiasi atas perhatian gubernur dalam meningkatkan keterampilan wartawan.
Peringatan HPN kali ini sengaja dilakukan sederhana secara intern untuk melakukan introspeksi diri, mengingat di tahun politik ini banyak yang berkepentingan terhadap insan pers.
Dengan instrospeksi itu diharapkan insan pers dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik.
Pada kesempatan itu, Ida Rsi Agung Wayabya Suprabhu Sogata Karang, mantan Kepala LPP RRI Denpasar yang telah dinobatkan sebagai pemimpin ritual umat Hindu memberikan pencerahan kepada wartawan.
Ketua PWI, Bagus Ngurah Rai pada kesempatan itu juga melakukan acara peluncuran buku berjudul "Kembang Rampe Dinamika Pers dan pembangunan".
Buku setebal 138 halaman itu merupakan sumbangan pemikiran dengan harapan mampu memberikan masukan kepada pemerintah dan instansi terkait dalam melaksanakan pembangunan Bali ke depan.
Buku yang dicetak 5.000 eksemplar, selain untuk para anggota, PWI, juga sebagai kenang-kenangan kepada para bupati/wali kota, Gubernur beserta instansi terkait. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014