Denpasar (Antara Bali) - Nilai ekspor berbagai jenis mata dagangan dari Provinsi Bali selama bulan Januari 2014 tercatat sebesar 50,86 juta dolar AS atau meningkat 19,73 persen dibandingkan bulan Desember 2013 yang hanya 42,48 juta dolar AS.

"Ekspor tersebut hanya separuh lewat Bandara Ngurah Rai Bali, karena sisanya lewat pelabuhan laut Surabaya," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panusunan Siregar di Denpasar, Selasa.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat mencatat selama 2013 Bali meraup devisa sebesar 486,06 juta dolar AS, naik tipis hanya 0,88 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya 481,83 juta dolar AS.

Ekspor hasil industri kecil dan kerajinan rumah tangga menjadi tulang punggung, karena mampu memberikan kontribusi sebesar 75,07 persen dari total nilai ekspor tersebut.

Sektor industri kecil yang ditekuni perajin dan pekerja tingkat rumah tangga di Pulau Dewata mampu menghasilkan devisa sebesar 164,48 juta dolar AS selama 2013, meningkat 4,75 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya 157,02 juta dolar AS.

Sedangkan usaha kerajinan juga tingkat skala rumah tangga yang melibatkan masyarakat hingga pelosok pedesaan menghasilkan 200,66 juta dolar AS, menurun 0,70 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 202,06 juta dolar AS.

Panusunan Siregar menambahkan, lima negara utama yang menampung matadagangan asal Bali terdiri dari Amerika Serikat sebesar 21,06 persen, Jepang 13,53 persen dan Singapura 9,83 persen.

Selain itu juga menembus pasaran Australia yang menampung 8,75 persen dan Inggris 3,09 persen.

Panusunan Siregar menjelaskan, lima komoditas utama yang menembus pasaran luar negeri itu meliputi produk kayu dan barang dari bahan baku kayu sebesar 23,20 persen serta produk ikan dan udang 16,74 persen.

Demikian juga produk pakaian jadi bukan rajutan 12,87 persen, produk prabot dan penerangan rumah 11,54 persen serta produk perhiasan (permata) 9,93 persen. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014