Pekanbaru (Antara Bali) - TNI AU menggunakan pesawat tempur Hawk dari Skuadron 12 "Black Panther" Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, dalam proses penanggulangan kebakaran lahan yang menimbulkan asap bermasalah di Provinsi Riau.

"Pilot pesawat Hawk membantu menandai titik api dan sumber air dengan GPS dari udara," kata Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Kolonel Penerbang Andyawan di Posko Tanggap Darurat Asap, Pekanbaru, Kamis.

Ia mengatakan, pergerakan jet tempur dalam kondisi asap pekat yang menyelimuti atmosfer sangat efektif untuk membantu melakukan pemantauan dari udara. Data yang didapatkan pilot bisa digunakan untuk melakukan perencanaan pergerakan pasukan dalam operasi pemadaman.

"Saat kondisi asap pekat, pesawat tempur bisa terbang lebih tinggi daripada helikopter sehingga bisa mendapatkan gambaran yang lebih baik," katanya.

Informasi sumber air akan sangat berguna bagi pergerakan pasukan pemadam dari darat karena sejauh ini proses pemadaman sangat terkendala minimnya sumber air. Selain itu, informasi tersebut bisa digunakan pilot yang melakukan penjatuhan bom air di lokasi kebakaran.

Skuadron Udara 12 berintikan jet tempur Hawk buatan British Aerospace. Hawk 109 tak lain adalah jet latih lanjut dengan kemampuan serang darat, sementara Hawk 209 yang berkursi tunggal dan avionic lebih canggih, lebih difokuskan sebagai pesawat tempur ringan yang punya kemampuan "multirole". (*/DWA)

Pewarta: Oleh FB Anggoro

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014