Pekanbaru (Antara Bali) - Polusi asap akibat kebakaran lahan dan hutan di Riau membuat tiga pemerintah daerah di Provinsi Riau meliburkan siswa dan menutup sementara sekolah dengan alasan kesehatan.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau di Pekanbaru, Kamis, keputusan menutup sementara sekolah sudah diputuskan Pemerintah Kabupaten Siak, Kota Pekanbaru, dan Kabupaten Kampar.

Kepala Dinas Pendidikan Pendidikan Kampar, Jawaher, mengatakan penetapan libur di daerah itu hanya berlaku untuk taman kanak-kanak (TK) dan SD. Keputusan sampai kapan meliburkan sekolah akan ditentukan kemudian sambil melihat kondisi pencemaran udara.

"Libur untuk TK dan SD dari kelas I sampai kelas III itu karena kita anggap mereka rentan terserang penyakit," katanya.

Pemerintah Kabupaten Siak dan Kota Pekanbaru sebelumnya telah meliburkan siswa sejak dua pekan lalu. Semua sekolah TK, PAUD, SD kelas I sampai IV diliburkan di Kota Pekanbaru.

Sedangkan, di Kabupaten Siak, seluruh sekolah diliburkan kecuali siswa yang tengah bersiap mengikuti Ujian Nasional (UN). Masa libur siswa terus diperpanjang karena asap masih pekat menyelimuti daerah tersebut.

"Sedih juga anak saya libur terus, takutnya tidak bisa nanti mengikuti pelajaran," kata seorang warga Pekanbaru, Kartika (35).

Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menunjukkan satelit Tera dan Aqua mendeteksi 70 titik panas di Riau pada Kamis, dan menurun dari hari sebelumnya yang mencapai 281 titik. Meski begitu, kabut asap masih menyelimuti wilayah Pekanbaru dengan jarak pandang 800 meter. (*/DWA)

Pewarta: Oleh FB Anggoro

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014