Denpasar (Antara Bali) - Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) memamerkan sejumlah sepeda kuno kepada masyarakat di Kota Denpasar, Bali, sebagai pengenalan sejarah budaya sepeda kuno sekaligus mengajak masyarakat menggemari olahraga bersepeda.

"Kami ingin berkontribusi dalam mengenalkan budaya bersepeda zaman dulu sekaligus mengajak masyarakat gemar bersepeda sehingga ikut menurunkan bahaya pemanasan global," kata Ketua Panitia KOSTI Bali Wayan Kuning Darmawan dalam kegiatan "Denpasar Tempo Doeloe" di Denpasar, Sabtu.

Menurut dia, melalui pengenalan sepeda kuno itu masyarakat diharapkan kembali menggunakan sepeda sebagai salah satu moda transportasi alternatif yang juga bisa menurunkan polusi udara sekaligus menyehatkan badan.

Sejumlah sepeda tua dipamerkan di Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung Denpasar itu di antaranya produksi tahun 1800-1970.

Sepeda kuno itu di antaranya koleksi pecinta sepeda kuno Bambang Waluyojati dari Sidoarjo, Jawa Timur, seperti sepeda khusus anak-anak produksi tahun 1890 dari Amerika Serikat yang cukup mendapat perhatian masyarakat.

Selain itu juga dipamerkan sepeda tua "Vesting Wettic Gedep" tahun 1923 buatan Belanda hingga sepeda produksi "union chainless (gardan)" buatan tahun 1970 dari Jerman.

Darmawan menambahkan bahwa dengan adanya pameran sepeda tua itu diharapkan bahwa keberadaan sepeda ontel masih tetap eksis ditengah modernitas.

"Kami ingin membuat suasana tempo dulu dan mengingatkan bahwa sepeda kuno itu masih ada dan bisa bernilai ekonomis," ujarnya.

Pameran sepeda kuno itu merupakan salah satu agenda Kosti selain pentas budaya dan jambore ribuan pecinta sepeda ontel seluruh Indonesia dalam tajuk "Denpasar Tempo Doeloe". (Dwa)

Pewarta:

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014