Gianyar (Antara Bali) - Bali Safari and Marine Park memperkenalkan tiga jenis anak satwa langka kepada para pengunjung di Gianyar, Bali, Sabtu.
Ketiga jenis satwa langka itu adalah dua anak singa (panthea leo) berjenis kelamin jantan yang lahir pada tanggal 28 Januari 2014 dengan hasil perkawinan silang dari Slandia Baru, Australia, dan Indonesia.
Selanjutnya, anak jerapah (girrafa camelopardalis) berjenis kelamin jantan yang lahir pada tanggal 2 Januari 2014 itu merupakan hasil perkawinan silang dari jerapah asal Jerman dan Kanada.
Anak gajah Sumatra (elephas maximus) betina lahir pada tanggal 28 Januari 2014 merupakan hasil perkawinan dari gajah jenis yang sama.
Dengan kelahiran ketiga jenis satwa langka yang belum diberi nama itu menambah koleksi satwa di Taman Safari yang ada di Pulau Dewata itu.
Menurut William Santoso selaku General Manager BSMP, koleksi yang dimiliki BSMP saat ini setelah adanya kelahiran satwa baru, yaitu singa sebanyak 21 ekor, gajah 32 ekor, dan jerapak tiga ekor.
"Ketiga jenis anak satwa lanka itu untuk pertama kalinya kami perkenalkan kepada para pengunjungn setelah kelahirnya," ujarnya.
Sementara itu, Tim Husband selaku Kurator satwa BSMP mengatakan bahwa hewan yang unik dan fantastis itu adalah salah satu hewan terbaik yang dipamerkan.
"Lahirnya bayi jerapah, gajah, dan singa adalah salah satu dari banyak kisah sukses dan itu adalah bukti `Bali Safari and Marine Park` melanjutkan dedikasi dan komitmen untuk konservasi dan pendidikan," ujarnya.
Program pembiakan tersebut menjadikan BSMP menjadi satu-satunya taman konservasi terakreditasi A di Pulau Dewata.
Tidak hanya program perencanaan pembiakan dari banyak satwa yang bisa membuat Bali Safari and Marine Park berada di atas secara kualitas dari Kebun Binatang lainnya, tetapi perawatan yang diberikan oleh dokter hewan dan staf yang menjadikan teman konservasi terdepan di Bali.
"Selain itu, pada tahun 2014 ini akan menjadi tahun yang menarik untuk BSMP dengan banyaknya program perencanaan kelahiran yang akan terjadi sepanjang tahun," ujarnya. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Ketiga jenis satwa langka itu adalah dua anak singa (panthea leo) berjenis kelamin jantan yang lahir pada tanggal 28 Januari 2014 dengan hasil perkawinan silang dari Slandia Baru, Australia, dan Indonesia.
Selanjutnya, anak jerapah (girrafa camelopardalis) berjenis kelamin jantan yang lahir pada tanggal 2 Januari 2014 itu merupakan hasil perkawinan silang dari jerapah asal Jerman dan Kanada.
Anak gajah Sumatra (elephas maximus) betina lahir pada tanggal 28 Januari 2014 merupakan hasil perkawinan dari gajah jenis yang sama.
Dengan kelahiran ketiga jenis satwa langka yang belum diberi nama itu menambah koleksi satwa di Taman Safari yang ada di Pulau Dewata itu.
Menurut William Santoso selaku General Manager BSMP, koleksi yang dimiliki BSMP saat ini setelah adanya kelahiran satwa baru, yaitu singa sebanyak 21 ekor, gajah 32 ekor, dan jerapak tiga ekor.
"Ketiga jenis anak satwa lanka itu untuk pertama kalinya kami perkenalkan kepada para pengunjungn setelah kelahirnya," ujarnya.
Sementara itu, Tim Husband selaku Kurator satwa BSMP mengatakan bahwa hewan yang unik dan fantastis itu adalah salah satu hewan terbaik yang dipamerkan.
"Lahirnya bayi jerapah, gajah, dan singa adalah salah satu dari banyak kisah sukses dan itu adalah bukti `Bali Safari and Marine Park` melanjutkan dedikasi dan komitmen untuk konservasi dan pendidikan," ujarnya.
Program pembiakan tersebut menjadikan BSMP menjadi satu-satunya taman konservasi terakreditasi A di Pulau Dewata.
Tidak hanya program perencanaan pembiakan dari banyak satwa yang bisa membuat Bali Safari and Marine Park berada di atas secara kualitas dari Kebun Binatang lainnya, tetapi perawatan yang diberikan oleh dokter hewan dan staf yang menjadikan teman konservasi terdepan di Bali.
"Selain itu, pada tahun 2014 ini akan menjadi tahun yang menarik untuk BSMP dengan banyaknya program perencanaan kelahiran yang akan terjadi sepanjang tahun," ujarnya. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014