Denpasar (Antara Bali) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya mengatakan salah satu warga Banjarangkan, Klungkung, yang mendapat perawatan di RSUP Sanglah setelah puluhan ayamnya mati ternyata negatif terjangkit virus flu burung.

"Hasilnya negatif berdasarkan pemeriksaan `protein change reaction` (PCR) yang dilakukan di laboratorium biomol Fakultas Kedokteran Universitas Udayana," katanya di Denpasar, Kamis.

Sebelumnya Ketut Wardana (40), warga Banjarangkan, Klungkung mendapat perawatan di RSUP Sanglah dan menjalani tes setelah puluhan ayam peliharaannya mati mendadak. Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang ayam panggang itu sempat mengalami gejala flu setelah kontak langsung dengan ayam-ayamnya tersebut.

Berdasarkan hasil "rapid test" yang dilakukan Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kabupaten Klungkung, puluhan ekor ayam yang mati tersebut positif flu burung.

"Dengan adanya positif virus flu burung (H5N1) pada unggas di Banjarangkan, Klungkung, memang harus menjadi kewaspadaan kita semua bahwa kasus ini tidak hilang," ujarnya.

Wardana, tambah dia, memang menunjukkan gejala flu. Tetapi mesti diingat juga bahwa penularan unggas yang positif flu burung kepada manusia tidak mudah. "Virusnya harus bermutasi dulu dan kasus di Klungkung terbukti negatif, ia hanya terinfeksi virus flu biasa," kata Suarjaya.

Meskipun pada Wardana negatif, ia meminta masyarakat untuk tetap waspada dengan cara senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Virus pada hakikatnya penyakit yang berbasis lingkungan dan akan muncul ketika didukung oleh lingkungan yang sesuai dengan perkembangbiakannya seperti kotor dan lembab," ucapnya.

Ia menambahkan virus penyebab flu burung pun masih bisa bertahan dua hingga tiga tahun di dalam lemari pendingin ketika ada telur ayam dan telur bebek yang terinfeksi virus H5N1 dimasukkan ke kulkas.

"Oleh karena itu setelah memegang sesuatu dan sebelum menjamah makanan haruslah mencuci tangan dengan bersih. Yang tidak kalah penting peningkatan kebugaran tubuh dengan konsumsi makanan yang sehat, cukup beristirahat dan rutin berolahraga," kata Suarjaya.

Untuk antisipasi semakin meluasnya penyebaran virus flu burung, Dinas Kesehatan juga telah mengadakan rapat koordinasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali. Sejak kemunculan beberapa tahun lalu, hingga saat ini, sudah ada enam orang yang meninggal akibat flu burung. (LHS)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014