Denpasar (Antara Bali) - Penderita "pneumonia" atau infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh virus di Provinsi Bali didominasi kalangan bayi di bawah usia lima tahun.
"Penyakit pneumonia cenderung menyerang balita ketimbang orang dewasa ," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya di Denpasar, Senin.
Ia menyebutkan bahwa pada 2013 terdapat 6.944 balita atau 17,07 persen dari total balita di Bali yang mencapai 406.698 orang terserang penyakit tersebut.
"Dari angka itu, tiga di antaranya meninanggal dunia," kata Ketut Suarjaya menambahkan.
Jumlah penderita pneumonia pada balita itu menjadi perhatian khusus seiring terjadinya perubahan iklim dan cuaca selama beberapa pekan terakhir.
Menurut dia, penyakit pneumonia merupakan salah satu penyebab terjadinya infeksi saluran nafas atas (ISPA) yang menyerang pada balita.
"Penyakit pneumonia pada balita dapat menjadi penyebab kematian bayi nomor dua setelah penyakit diare pada balita," ujarnya.
Selain itu, Dinkes terus melakukan upaya pencegahan dan penyuluhan terhadap penyakit tersebut di rumah sakit dan puskesmas.
"Kami terus melakukan upaya pencegahan dan penyuluhan penyakit tersebut," ujarnya. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Penyakit pneumonia cenderung menyerang balita ketimbang orang dewasa ," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya di Denpasar, Senin.
Ia menyebutkan bahwa pada 2013 terdapat 6.944 balita atau 17,07 persen dari total balita di Bali yang mencapai 406.698 orang terserang penyakit tersebut.
"Dari angka itu, tiga di antaranya meninanggal dunia," kata Ketut Suarjaya menambahkan.
Jumlah penderita pneumonia pada balita itu menjadi perhatian khusus seiring terjadinya perubahan iklim dan cuaca selama beberapa pekan terakhir.
Menurut dia, penyakit pneumonia merupakan salah satu penyebab terjadinya infeksi saluran nafas atas (ISPA) yang menyerang pada balita.
"Penyakit pneumonia pada balita dapat menjadi penyebab kematian bayi nomor dua setelah penyakit diare pada balita," ujarnya.
Selain itu, Dinkes terus melakukan upaya pencegahan dan penyuluhan terhadap penyakit tersebut di rumah sakit dan puskesmas.
"Kami terus melakukan upaya pencegahan dan penyuluhan penyakit tersebut," ujarnya. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014