Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali mematangkan persiapan dalam upaya memenangkan proses "bidding" untuk menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional 2020 melalui rapat koordinasi yang dipimpin oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika, di Denpasar, Jumat.
"Saya optimis Bali bisa menjadi tuan rumah PON 2020. Mengenai sarana dan prasarana olahraga tinggal dipoles saja karena sudah ada dan tersebar di kabupaten/kota. Tidak perlu lagi membangun wisma atlet," kata Pastika.
Menurut dia, pemerintah juga bisa menghemat biaya jika memilih Bali sebagai tuan rumah karena sudah memiliki sarana akomodasi yang memadai untuk menampung para atlet, ofisial dan suporternya.
Selain kesiapan sarana dan pendanaan, Pastika berpandangan masyarakat juga harus disiapkan dalam menyongsong pelaksanaan kegiatan olahraga tersebut.
"Tak hanya itu, jika nantinya benar-benar terpilih jadi tuan rumah, Bali juga harus mempersiapkan atletnya agar mampu mendominasi perolehan medali. Bisa menjadi tuan rumah juga harus diikuti oleh prestasi," ujar mantan Kapolda Bali itu.
Sementara itu, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekda Provinsi Bali Ketut Wija selaku Ketua Tim Bidding Bali untuk PON 2020 memaparkan sejumlah persiapan dan strategi yang telah dirancang.
"Tim dari pusat akan melihat secara langsung kesiapan Bali sebagai tuan rumah PON 2020 sekitar Februari mendatang. Selanjutnya kita juga akan diundang ke Jakarta untuk adu pemaparan dengan enam provinsi lainnya yang juga telah resmi mendaftar," ucapnya.
Pihaknya pun telah membuat film pendek kesiapan Bali menjadi tuan rumah PON. Film pendek berdurasi enam menit tersebut diharapkan mampu lebih meyakinkan Tim Bidding PON 2020.
"Secara keseluruhan, Bali telah memenuhi syarat menjadi tuan rumah PON, khususnya kesiapan sarana dan prasarana pendukung," ujar Wija.
Pada rapat koordinasi tersebut, Pastika juga didampingi oleh Wagub Bali Ketut Sudikerta dan dihadiri jajaran KONI Bali serta sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Saya optimis Bali bisa menjadi tuan rumah PON 2020. Mengenai sarana dan prasarana olahraga tinggal dipoles saja karena sudah ada dan tersebar di kabupaten/kota. Tidak perlu lagi membangun wisma atlet," kata Pastika.
Menurut dia, pemerintah juga bisa menghemat biaya jika memilih Bali sebagai tuan rumah karena sudah memiliki sarana akomodasi yang memadai untuk menampung para atlet, ofisial dan suporternya.
Selain kesiapan sarana dan pendanaan, Pastika berpandangan masyarakat juga harus disiapkan dalam menyongsong pelaksanaan kegiatan olahraga tersebut.
"Tak hanya itu, jika nantinya benar-benar terpilih jadi tuan rumah, Bali juga harus mempersiapkan atletnya agar mampu mendominasi perolehan medali. Bisa menjadi tuan rumah juga harus diikuti oleh prestasi," ujar mantan Kapolda Bali itu.
Sementara itu, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekda Provinsi Bali Ketut Wija selaku Ketua Tim Bidding Bali untuk PON 2020 memaparkan sejumlah persiapan dan strategi yang telah dirancang.
"Tim dari pusat akan melihat secara langsung kesiapan Bali sebagai tuan rumah PON 2020 sekitar Februari mendatang. Selanjutnya kita juga akan diundang ke Jakarta untuk adu pemaparan dengan enam provinsi lainnya yang juga telah resmi mendaftar," ucapnya.
Pihaknya pun telah membuat film pendek kesiapan Bali menjadi tuan rumah PON. Film pendek berdurasi enam menit tersebut diharapkan mampu lebih meyakinkan Tim Bidding PON 2020.
"Secara keseluruhan, Bali telah memenuhi syarat menjadi tuan rumah PON, khususnya kesiapan sarana dan prasarana pendukung," ujar Wija.
Pada rapat koordinasi tersebut, Pastika juga didampingi oleh Wagub Bali Ketut Sudikerta dan dihadiri jajaran KONI Bali serta sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014