London (Antara Bali) - Penyerang Liverpool Luis Suarez menegaskan dirinya akhirnya telah mempelajari bagaimana mengendalikan emosinya dan insting mencetak golnya.

Suarez memainkan peran kunci saat Liverpool secara mengejutkan menjadi salah satu kandidat juara Liga Utama Inggris musim ini, setelah menjalani masa-masa tergelap pada karir kontroversialnya.

Pemain internasional Uruguay itu hanya memainkan 15 pertandingan liga musim ini, sebab ia harus menjalani setengah dari skors 10 pertandingan akibat menggigit pemain Chelsea Branislav Ivanovic pada April.

Pada musim sebelumnya, pemain 26 tahun itu diskors delapan pertandingan setelah dinyatakan melakukan pelecehan rasial terhadap bek Manchester United Patrice Evra.

Ia juga dituding kerap berpura-pura terjatuh dan mendapat banyak kritik saat dengan sengaja melakukan handball di kotak terlarang pada perempat final Piala Dunia 2010 saat negaranya berhadapan dengan Ghana.

Suarez diusir keluar lapangan karena pelanggaran itu, namun Ghana gagal mencetak gol melalui penalti dan Uruguay kemudian memenangi pertandingan tersebut.

Namun ia telah bekerja keras untuk mengendalikan emosinya, dan berkata kepada ESPN, "Temperamen, sikap, hasrat, dan rasa lapar saya ketika berada di lapangan selalu seperti ini dan akan terus seperti ini, namun saya sekarang tahu bahwa saya lebih mampu mengendalikannya." (Antara/AFP/ADT)

Pewarta:

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014