Denpasar (Antara Bali) - Tim Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar saat ini tengah menunggu persetujuan otopsi dari pihak keluarga korban dua orang wisatawan Australia yang ditemukan tewas di Karangasem, Sabtu (4/1).
"Kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan dari pemeriksaan luar terhadap dua korban," kata Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit di Denpasar, Senin.
Menurut dia, kedua wisatawan yang bernama Noelene Gaye Bischoff (54) dan anak perempuannya, Yvana Jeana Yuri Bischoff (14) itu meninggal akibat kekurangan oksigen.
Dari pemeriksaan sementara terhadap kedua turis dari Queensland itu, dokter juga menemukan bahwa dari mulut dan hidung keduanya keluar busa halus. "Selain itu dari mulutnya terjadi pendarahan," katanya.
Meski demikian, tim dokter belum bisa menyimpulkan penyebab pasti meninggalnya wisatawan yang menginap Padangbai Beach Inn Resort, Manggis, Karangasem, itu karena harus melalui otopsi.
Sedangkan tim dokter forensik belum mendapatkan persetujuan otopsi dari pihak keluarga.
"Untuk mengetahui penyebab pastinya harus melalui otopsi serta pemeriksaan tambahan. Sedangkan persetujuan dari keluarga belum ada. Kalau permintaan dari polisi untuk otopsi sudah ada," ucapnya Alit. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan dari pemeriksaan luar terhadap dua korban," kata Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit di Denpasar, Senin.
Menurut dia, kedua wisatawan yang bernama Noelene Gaye Bischoff (54) dan anak perempuannya, Yvana Jeana Yuri Bischoff (14) itu meninggal akibat kekurangan oksigen.
Dari pemeriksaan sementara terhadap kedua turis dari Queensland itu, dokter juga menemukan bahwa dari mulut dan hidung keduanya keluar busa halus. "Selain itu dari mulutnya terjadi pendarahan," katanya.
Meski demikian, tim dokter belum bisa menyimpulkan penyebab pasti meninggalnya wisatawan yang menginap Padangbai Beach Inn Resort, Manggis, Karangasem, itu karena harus melalui otopsi.
Sedangkan tim dokter forensik belum mendapatkan persetujuan otopsi dari pihak keluarga.
"Untuk mengetahui penyebab pastinya harus melalui otopsi serta pemeriksaan tambahan. Sedangkan persetujuan dari keluarga belum ada. Kalau permintaan dari polisi untuk otopsi sudah ada," ucapnya Alit. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014