Denpasar (Antara Bali) - Sejumlah organisasi kemasyarakatan di Denpasar, Bali, menyerahkan 758 senjata tajam dari berbagai jenis kepada pihak kepolisian untuk dimusnahkan.

"Mereka sepakat dengan kami untuk memusnahkan senjata tajam. Kami harapkan sampai akar rumput ormas betul-betul konsisten dengan komitmen ini," kata Kepala Kepolisian Daerah Bali, Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu, di Denpasar, Senin.

Ratusan senjata mulai dari parang, pedang, celurit, tombak, dan beberapa jenis senjata tajam lainnya secara simbolik diserahkan oleh perwakilan tiga ormas besar di Bali, yakni Baladika, Laskar Bali, dan Pemuda Bali Bersatu kepada Kapolda Bali sela-sela kunjungan kerjanya ke Mapolresta Denpasar.

Senjata tajam tersebut kemudian dimusnahkan dengan cara dipotong dengan menggunakan gergaji mesin didahului oleh Kapolda Bali, Bupati Badung Anak Agung Gde Agung, Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantra, dan pejabat terkait lainnya.

Benny Mokalu menjelaskan bahwa penyerahan senjata tajam oleh ormas tersebut diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain untuk ikut menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat.

"Ini merupakan contoh yang patut ditiru daerah lain," ucap mantan Kepala Polda Bengkulu itu.

Penyerahan senjata tajam tersebut kata lulusan Akademi Kepolisian tahun 1985 itu merupakan pertanda baik masyarakat, khususnya ormas untuk ikut membantu pihak kepolisian mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Apalagi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru serta menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang, ormas diminta turut serta menjaga keamanan.

Selama ini sudah berulang kali terjadi bentrokan yang melibatkan oknum-oknum tertentu dari suatu ormas meskpun permasalahan tersebut merupakan masalah pribadi.

Untuk itu, jenderal dengan bintang dua itu mengimbau agar petinggi ormas memberikan pemahaman kepada akar rumputnya sehingga komitmen menjaga keamanan Bali itu benar-bnenar terwujud.

"Lebih baik disepakati untuk dimusnahkan (senjata tajam) bersama. Tentunya ini harus diikuti oleh anggota dari level bawah," ujar Benny Mokalu.

Pihaknya mengingatkan ormas apabila terulang kembali dan ditemukan membawa senjata tajam maka pihak kepolisian akan mengevaluasi dan melakukan penyitaan dengan tetap mengendepankan metode persuasif.

Sementara itu, Ketut Sukarta dari Baladika Bali menyatakan bahwa penyerahan senjata tajam kepada pihak kepolisian itu dilakukan tanpa ada tekanan dan iklas guna mendukung keamanan di Pulau Dewata.

"Kami serahkan senjata itu tanpa ada tekanan dan penuh keiklasan," ujar Sekretaris Jenderal Baladika Bali itu secara singkat.(LHS)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013