Denpasar (Antara Bali) - Sekitar 22,97 persen dari 3.890.757 jiwa penduduk Provinsi Bali dari kalangan remaja berusia 10-24 tahun, sebagaimana hasil sensus penduduk terbaru.

"Remaja yang potensinya sangat besar itu mempunyai masalah yang kompleks seiring dengan masa transisi yang dialaminya," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, I Wayan Sundra, di Denpasar, Rabu.

Ia menyebutkan beberapa masalah menonjol yang dialami remaja di Bali, di antaranya kehamilan di luar pernikahan, penyalahgunaan narkoba, dan penyalahgunaan benda terlarang lainnya.

"Oleh sebab itu remaja sebagai generasi penerus bangsa perlu dibekali pemahaman yang benar tentang kesehatan reproduksi serta dampak-dampak pergaulan bebas terhadap masa depannya," katanya.

Semua itu sangat penting bagi kelangsungan pendidikan, kesehatan dan fertilitas sekaligus sebagai persiapan dalam membentuk rumah tangga mewujudkan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera. (M038)

Pewarta: Oleh IK Sutika

Editor : M. Irfan Ilmie


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013