Singaraja (Antara Bali) - Kepala Kepolisian Resor Buleleng Ajun Komisaris Besar Beny Arjanto berani mempertaruhkan jabatannya dalam menangani kasus pungutan liar Program Nasional Agraria (Prona) di Desa Sumberkima.

"Kalau sampai ada intervensi dari pihak mana pun, jabatan saya taruhannya, termasuk saya bersedia dicopot," katanya di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Jumat.

Pernyataan itu untuk menegaskan bahwa dia tidak mau ada intervensi dari pihak mana pun dalam menetapkan Kepala Desa Sumberkima Putu Wibawa sebagai tersangka.

Sehari sebelumnya, sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama Desa Sumberkima mendatangi Mapolres Buleleng yang mempertanyakan penetapan tersangka itu, terutama berkaitan dengan pemilihan Kepala Desa Sumberkima.

"Polisi tidak ada urusan dengan politik atau yang lainnya. Polisi bekerja berdasarkan alat bukti yang ada. Hukum tidak bisa dicampuradukkan dengan yang lain," kata Beny. (M038)

Pewarta: Oleh I Made Tirthayasa

Editor : M. Irfan Ilmie


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013