Denpasar (Antara Bali) - Ni Nengah Suri (53), warga asal Kabupaten Buleleng, Bali, yang dua bulan lalu digigit anjing, meninggal dunia hanya beberapa jam setelah tiba di RSUP Sanglah, Denpasar.

"Berdasarkan hasil uji medis, korban memang positif terkena rabies. Waktu datang ke rumah sakit dini hari tadi kondisinya sudah parah, sehingga tidak bisa diselamatkan," kata Sekretaris Tim Penanggulangan Rabies RSUP Sanglah dr Ken Wirasandi, Selasa.

Warga Banjar Uma Anyar, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng itu, katanya, dilarikan ke RSUP Sanglah sudah dalam kondisi yang sulit untuk dilakukan tindakan medis.

Dokter Ken menjelaskan, korban memiliki riwayat terkena gigitan anjing pada jari tangannya sekitar dua bulan lalu, namun tidak mendapat penanganan serius.

Dengan meninggalnya Suri ini, maka data yang masuk ke RSUP Sanglah sepanjang November 2009 hingga Mei 2010 sudah mencapai 83 kasus gigitan anjing rabies.

"Ini pasien ke-46 yang meninggal dunia dengan riwayat terkena gigitan anjing," kata dr Ken seraya menambahkan bahwa pihak keluarga juga telah mengambil jenazah korban untuk dibawa pulang ke kampung halaman.

RSUP Sanglah hingga kini terus menerima pasien terkena gigitan anjing. Seperti hari itu, seorang warga asal Kabupaten Karangasem dibawa ke rumah sakit dengan luka gigitan anjing pada jari kakan dan kirinya.

Korban Ni Nyoman Sari, usia setengah baya, dibawa ke RSUP Sanglah setelah sebelumnya sempat dirawat di puskesmas terdekat di daerahnya Kecamatan Bebandem, Karangasem.

"Tadi pagi waktu saya sedang bekerja tiba-tiba ada anjing menyergap dan menggigit kedua jari ini," kata wanita yang bekerja sebagai buruh itu saat diantar kerabatanya di RSUP Sanglah.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010