Denpasar (Antara Bali) - Puluhan orang yang mengatasnamakan dirinya Aliansi Masyarakat Bali Penegak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melakukan unjuk rasa menolak kehadiran organisasi masyarakat radikal di Pulau Dewata.
     
"Kita harus waspadai adanya gerakan terorganisir maupun tidak baik yang bersifat sembunyi ataupun terlihat yang ingin mengubah ideologi Pancasila yang dilahirkan oleh para pendiri bangsa Indonesia," kata Koordinator lapangan, Japa Jules saat melakukan orasi di Denpasar, Jumat.
     
Menurut dia, NKRI yang lahir dari kristalisasi beragam etnis dan budaya di Tanah Air dan tercermin dalam Sumpah Pemuda, memiliki paham kesatuan bangsa demi terwujudnya Indonesia yang damai dan sejahtera.
     
Pihaknya khawatir hadirnya ormas yang memiliki aliran keras akan menjadi penghambat dalam pembangunan bangsa dan menghancurkan kerukunan antarumat beragama.
     
Dia mengungkapkan bahwa pihaknya tidak ingin peristiwa kelam yang pernah terjadi pada masa perjuangan yakni pemberontakan DI/TII tahun 1949 karena dianggap anti-Pancasila, anti-sumpah pemuda, dan anti-budaya Nusantara.
     
"Kami ajak pemuda untuk tidak tidur dalam negara yang dibangun masyarakat yang pluralis," ucapnya dengan suara lantang. (DWA)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013