Denpasar (Antara Bali) - Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia akan bersinergi untuk mengawal tahapan pesta demokrasi Pemilihan Umum tahun 2014.
"Kita harus kawal dengan baik dan awasi seluruh tahapan Pemilu dengan baik agar rakyat bisa memilih dengan jernih," kata Kepala Polri, Jenderal Sutarman saat memberikan pengarahan kepada jajaran TNI/Polri di Mapolda Bali, Jumat.
Jenderal dengan bintang empat itu menyatakan bahwa sinergitas tersebut diperlukan karena pihaknya tidak bisa berkerja sendiri untuk mengamankan proses demokrasi tersebut.
Sinergitas pengawalan Pemilu 2014 oleh kedua instituasi tersebut akan dimulai sejak tahapan awal, penentuan daftar pemilih tetap, distribusi logistik, kampanye, penyelenggaraan Pemilu hingga penetapan dan pelatikan.
Senada dengan Sutarman, Panglima Tentara Nasional Indonesia, Jenderal TNI Moeldoko juga menginginkan adanya sinergitas dalam upaya pengawalan proses demokrasi tahun 2014.
Namun sinergitas tersebut tak hanya dalam level atas, tetapi lebih penting pada level terbawah di dua institusi tersebut yang terkadang masih banyak terlibat konflik dan menjadi persoalan yang berdampak luas.
"Gara-gara ego satu orang bisa membawa situasi politik. Itu persoalan teknis tetapi implikasinya strategis dan politis," katanya. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Kita harus kawal dengan baik dan awasi seluruh tahapan Pemilu dengan baik agar rakyat bisa memilih dengan jernih," kata Kepala Polri, Jenderal Sutarman saat memberikan pengarahan kepada jajaran TNI/Polri di Mapolda Bali, Jumat.
Jenderal dengan bintang empat itu menyatakan bahwa sinergitas tersebut diperlukan karena pihaknya tidak bisa berkerja sendiri untuk mengamankan proses demokrasi tersebut.
Sinergitas pengawalan Pemilu 2014 oleh kedua instituasi tersebut akan dimulai sejak tahapan awal, penentuan daftar pemilih tetap, distribusi logistik, kampanye, penyelenggaraan Pemilu hingga penetapan dan pelatikan.
Senada dengan Sutarman, Panglima Tentara Nasional Indonesia, Jenderal TNI Moeldoko juga menginginkan adanya sinergitas dalam upaya pengawalan proses demokrasi tahun 2014.
Namun sinergitas tersebut tak hanya dalam level atas, tetapi lebih penting pada level terbawah di dua institusi tersebut yang terkadang masih banyak terlibat konflik dan menjadi persoalan yang berdampak luas.
"Gara-gara ego satu orang bisa membawa situasi politik. Itu persoalan teknis tetapi implikasinya strategis dan politis," katanya. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013