Denpasar (Antara Bali) - Hasil pemeriksaan kejiwaan yang dilakukan oleh dokter kepolisian terhadap Mochammad Davis Suharto (30), pelaku pemerkosaan terhadap sejumlah bocah di Denpasar dan Batam, hingga kini belum diketahui.

"Kami belum dapat menginformasikan hasilnya, karena ada beberapa tahap pemeriksaan lagi yang harus dijalani oleh tersangka," kata Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Trijata Polda Bali AKBP dr Didiet Setioboedi saat dihubungi di Denpasar, Rabu.

Menurut dia, rencananya, pada Rabu ini, pihaknya akan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap tersangka. Namun karena ada tim dari Poltabes Balerang, Batam, datang untuk memeriksa tersangka, maka pemeriksaan ditunda.

"Apabila Tim penyidik dari Poltabes Balerang selesai memeriksa tersangka, kami segera akan melakukan tahapan pemeriksaan terhadap tersangka untuk dapat mengetahui kondisi kejiwaannya," katanya.

Sementara Davis yang kini populer dengan sebutan di Codet, mengaku memiliki cara yang sama untuk mencari korban baik terhadap korban yang di Bali maupun di Batam, Kepulauan Riau.

"Motif yang digunakan dalam memperdaya korban hampir sama dengan cara-cara yang selama ini dilakukan di Bali," kata Wakasat Reskrim Poltabes Balerang AKP S Dalimunthe yang datang ke Poltabes Denpasar.

Pelaku, katanya, merayu korban yang akan dijadikan sasaran dengan mengatakan bahwa dia disuruh orang tua korban untuk menjemputnya. pelaku juga menjelaskan bahwa korban telah ditunggu di suatu tempat oleh orang tuanya.

Dengan cara seperti itu, belasan anak-anak di bawah umur, baik yang di Bali maupun di Batam, diperdaya oleh pelaku.

Saat ditanya, apakah korbannya berontak saat dilakukan pemerkosaan itu, tersangka mengaku ada beberapa yang berontak, namun ia punya cara tersendiri untuk melumpuhkan korban, yakni dengan cara "ditotok" bagian syaraf tertentu.

"Jika ada yang berontak, terpaksa saya menggunakan cara "totok" hingga korban tidak berdaya," kata tersangka.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010