Malang (Antara Bali) - Kepala Bidang pengembangan Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia Rexy Mainaky menyatakan minat masyarakat, khususnya generasi muda untuk menekuni dunia bulu tangkis dari hari ke hari kian terkikis.
"Semakin terkikisnya minat anak-anak muda kita untuk menekuni cabang olahraga ini disebabkan banyak hal, salah satunya adalah minimnya fasilitas lapangan," ucap mantan pebulu tangkis nasional asal Ternate ini di sela-sela peluncuran program "Gerakan Angkat Raketmu" di Perumahan Sawojajar Malang, Minggu.
Menurut Rexy, pengembangan bulu tangkis harus dimulai dari keluarga dan lingkungan, sehingga perlu digalakkan pengembangan fasilitas untuk cabang olahraga asal India itu di lingkungan masyarakat.
Lapangan tersebut, tegasnya, tidak perlu yang mewah, bahkan hanya lapangan "outdoor" di sekitar rumah. Yang terpenting, anak-anak dan masyarakat ini memiliki tempat untuk berlatih dan mengembangkan potensinya.
Ia mengakui sebenarnya banyak anak-anak berbakat dalam cabang olahraga bulutangkis, namun tidak punya fasilitas untuk mengembangkan bakatnya, bahkan untuk bermain bulutangkis, anak-anak harus menyewa lapangan. (*/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Semakin terkikisnya minat anak-anak muda kita untuk menekuni cabang olahraga ini disebabkan banyak hal, salah satunya adalah minimnya fasilitas lapangan," ucap mantan pebulu tangkis nasional asal Ternate ini di sela-sela peluncuran program "Gerakan Angkat Raketmu" di Perumahan Sawojajar Malang, Minggu.
Menurut Rexy, pengembangan bulu tangkis harus dimulai dari keluarga dan lingkungan, sehingga perlu digalakkan pengembangan fasilitas untuk cabang olahraga asal India itu di lingkungan masyarakat.
Lapangan tersebut, tegasnya, tidak perlu yang mewah, bahkan hanya lapangan "outdoor" di sekitar rumah. Yang terpenting, anak-anak dan masyarakat ini memiliki tempat untuk berlatih dan mengembangkan potensinya.
Ia mengakui sebenarnya banyak anak-anak berbakat dalam cabang olahraga bulutangkis, namun tidak punya fasilitas untuk mengembangkan bakatnya, bahkan untuk bermain bulutangkis, anak-anak harus menyewa lapangan. (*/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013