Denpasar (Antara Bali) - Ribuan personel gabungan TNI/Polri akan bersinergi mengamankan perhelatan "Bali Democracy Forum" (BDF) VI, di Nusa Dua, 7-8 November 2013.

"Kami kerja sama pengamanan BDF VI bersama TNI/Polri serta masyarakat dan pemerintahan di Bali untuk bersama-sama mengamankan penyelenggaraan (BDF)," kata Panglima Kodam XI Udayana, Mayor Jenderal TNI Wisnu Bawa Tenaya, usai memimpin gelar pasukan BDF VI di Denpasar, Senin.

Namun ia tidak menyebutkan jumlah personel yang dikerahkan untuk mengamankan pertemuan yang membahas demokrasi dan politik tahunan itu.

"Semua personel akan kami libatkan. Tentara dan polisi dimana pun akan kami jaga. Semua saling berkomunikasi dan terintegrasi melalui kekuatan fisik dan non-fisik," ujarnya.

Menurut dia, semua titik, termasuk "jalur-jalur tikus" di Pulau Dewata akan menjadi konsentrasi pengamanan untuk mengantisipasi gangguan keamanan yang dikhawatirkan muncul menjelang BDF.

Senada dengan Wisnu Bawa Tenaya, Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu menjelaskan bahwa pihaknya mengerahkan seluruh kekuatan Polri di Bali yang berjumlah 12 ribu orang.

Namun untuk pengamanan kegiatan internasional dengan melibatkan ribuan delegasi dan dihadiri sejumlah kepala negara, Polda Bali biasanya melibatkan dua per tiga kekuatan untuk kegiatan pengamanan.

Mokalu enggan menyebutkan angka personel yang akan dilibatkan karena hal itu merupakan strategi agar tidak diketahui oleh para pihak yang ingin mengganggu jalannya BDF.

"Seluruh personel kami libatkan 'all out'. Untuk sinergitas pengamanan kami tidak bisa sendiri, ada juga masyarakat yang akan terlibat," katanya. (DWA)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013