Denpasar (Antara Bali) - Guru Besar Fakultas Sastra Universitas Udayana Prof I Gusti Made Sutjaja menilai bahasa dan aksara Bali berkaitan erat dengan sejarah kerajaan Hindu di Jawa.
"Ada kesamaan penggunaan aksara dan bahasa yang tercatat dalam banyak dokumentasi dari masa lampau," ujarnya di Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, dokumentasi tersebut antara lain berupa prasasti, inskripsi, dan naskah yang ditulis dalam daun lontar atau bahan-bahan dari kayu atau bambu.
Sutjaja mengemukakan bahwa tradisi menulis aksara "hanacaraka" atau carakan pada daun lontar tetap lestari di Bali.
Selain itu juga kegiatan menggambar di atas daun lontar yang lebih dikenal dengan prasi sudah ada sejak 3000 tahun silam seperti halnya yang dilakukan oleh penduduk India. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Ada kesamaan penggunaan aksara dan bahasa yang tercatat dalam banyak dokumentasi dari masa lampau," ujarnya di Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, dokumentasi tersebut antara lain berupa prasasti, inskripsi, dan naskah yang ditulis dalam daun lontar atau bahan-bahan dari kayu atau bambu.
Sutjaja mengemukakan bahwa tradisi menulis aksara "hanacaraka" atau carakan pada daun lontar tetap lestari di Bali.
Selain itu juga kegiatan menggambar di atas daun lontar yang lebih dikenal dengan prasi sudah ada sejak 3000 tahun silam seperti halnya yang dilakukan oleh penduduk India. (M038)
Editor : M. Irfan Ilmie
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013