Suciwati Desak Polisi Ungkap Pencurian "Omah Munir"

Selasa, 24 September 2013 20:21 WIB

Jember (Antara Bali) - Istri almarhum aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Munir, Suciwati, mendesak aparat kepolisian mengungkap kasus pencurian di rumah yang akan dimanfaatkan sebagai pusat pendidikan dan kampanye HAM "Omah Munir".

"Saya curiga, kasus pencurian itu direkayasa oleh pihak tertentu karena hasil penyelidikan polisi belum jelas hingga dua pekan kasus itu dilaporkan," kata Suciwati usai Peringatan Hari Tani Nasional di Sanggar Tanoker Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa.

Ia menduga pencurian barang-barang itu pesanan pihak tertentu karena kawanan pencuri mengambil komputer jinjing (laptop), kamera digital dan sepeda.

"Saya jadi makin curiga ada rekayasa dalam kasus pencurian itu. Barang yang dicuri adalah laptop dan kamera yang menyimpan data dan informasi penting, termasuk foto kegiatan almarhum suami dan aktivitas saya. Ini kan aneh," tuturnya.

Suciwati mengaku mendapat informasi bahwa polisi sudah menangkap pelaku pencurian di "Omah Munir", namun informasi yang didapat pelaku yang ditangkap itu bukan pencuri yang sebenarnya.

"Entahlah. Kita lihat nanti bagaimana polisi mengungkap kasus itu," ucap ibu dua anak itu.

Sejak awal, istri almahum Munir itu mengaku curiga dengan pembobolan dan pencurian rumah almarhum suaminya di Desa Sidomulyo, Kota Batu, Jawa Timur yang terjadi pada Sabtu (7/9) malam.

"Pencuri itu tidak mengambil beberapa barang berharga di rumah yang akan dijadikan museum itu, namun mengambil sejumlah barang yang menyimpan dokumen penting," katanya.

Ia berharap aparat kepolisian serius mengungkap kasus tersebut. "Kami ingin hukum benar-benar ditegakkan oleh polisi," ujarnya.

Kasus pencurian tersebut diketahui Minggu (8/9), setelah Suciwati berada di Jakarta selama beberapa hari dan pelaku diduga mengetahui rumah dalam kondisi kosong.

Setelah mengetahui rumahnya dijarah, Suciwati melaporkan kasus tersebut ke Kepolisian Sektor (Polsek) Batu.

Rumah yang dibobol pencuri tersebut rencananya dimanfaatkan menjadi pusat pendidikan dan kampanye HAM bernama "Omah Munir" yang dibangun oleh sahabat Munir yang tergabung dalam Perkumpulan Munir.

Tujuannya untuk memberikan kontribusi bagi pendidikan HAM di Indonesia dan memberikan suntikan semangat "melawan lupa" atas pembunuhan pejuang HAM 7 September 2004. (WRA)

Pewarta: Oleh Fiqih Arfani

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013

Terkait

12 Tahun Kematian Munir

Selasa, 6 September 2016 21:12

Pollycarpus Bebas Bersyarat

Sabtu, 29 November 2014 7:46

Pengungkapan kasus penembakan WNA di Bali

Selasa, 30 Januari 2024 21:37

Pengungkapan kasus perdagangan satwa liar

Jumat, 26 Agustus 2022 16:58

Pengungkapan kasus narkoba di awal tahun 2022

Kamis, 6 Januari 2022 12:03

Hasil pengungkapan kasus narkoba di Denpasar

Kamis, 14 Oktober 2021 14:37

Pengungkapan kasus konten pornografi

Senin, 20 September 2021 19:22

Pengungkapan kasus narkotika di Bali

Senin, 3 Mei 2021 20:08
Terpopuler