Jakarta (Antara Bali) - Direktur Pusat Teknologi Industri dan Sistem Transportasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Profesor Prawoto mengatakan mobil "Low Cost Green Car" atau mobil murah ramah lingkungan tidak cocok untuk dijual di Jakarta.

"Jakarta memerlukan transportasi massal. Kalau transportasi massal nyaman sudah terpenuhi, orang-orang lebih suka naik transportasi massal," ujar Prawoto di Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan saat ini memang perkembangan transportasi massal di Jakarta terbilang lambat, namun mulai dipercepat dengan penambahan koridor Transjakarta dan pembangunan fasilitas MRT.

"Mobil murah lebih cocok dilempar ke daerah, yang beban jalannya belum berat. Kalau di Jakarta, pastinya memambah kemacetan," tambahnya.

Disinggung mengenai mobil murah tersebut, Prawoto mengatakan hakikatnya adanya mobil murah tersebut meningkatkan investasi, membuka lapangan kerja, dan menggunakan komponen lokal.

"Sesuai dengan namanya, mobil tersebut harus menggunakan BBM non subsidi atau pertamax." Menurut dia,  kendaraan tersebut tidak lagi ramah lingkungan ketika menggunakan BBM subsidi dengan ron di bawah 90.

Untuk itu, Prawoto mengusulkan agar produsen mobil untuk tidak memberi garansi, jika mobil tersebut menggunakan BBM subsidi. (LHS)

Pewarta: Oleh Indriani

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013