Bandung (Antara Bali) - Ketua Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jabar Dr Chairul Amri mengimbau masyarakat secara sukarela mendatangi klinik bila sadar terinfeksi HIV-AIDS, karena itu merupakan bukti sayang dan tanggung jawab terhadap keluarga.
"Sejak sekarang sudah harus ada kesadaran dari individu secara sukarela datang dan berkonsultasi ke klinik HIV/AIDS merupakan bukti tanggung jawab kepada keluarga dan masyarakat," kata Chairul Amri pada diskusi Hari Remaja Nasional di Bandung, Sabtu.
Ia menyebutkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang bagaimana penyakit tersebut ditularkan masih minim. Namun demikian, melalui sosialisasi gencar dilakukan trend pengetahuan masyarakat terhadap penyakit itu terus meningkat.
Chairul Amri pun berharap agar masyarakat, baik remaja dan orang dewasa, untuk secara berkala cek darah dan berkonsultasi di klinik yang telah disediakan PKBI, tertutama untuk kelompok rentan.
"Untuk itu PKBI Jabar menyediakan klinik gratis untuk pengecekan darah, bisa konsultasi dengan nama dan indentitas disembunyikan," kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Harian Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPA) Jabar Arry Lesmana Putra menyebutkan hasil survey KPA Jabar menyebutkan 399 anak di Jabar positif penyakit akibat virus yang menggerogoti sel ketahanan tubuh itu.
"Sebanyak 399 anak di Jawa Barat terinveksi HIV/AIDS, data itu didapatkan pada Desember 2012, mereka berusia 0-14 tahun dan kenaikannya pun terjadi setiap tahun," katanya. Jumlah anak di Jawa Barat yang terinveksi HIV/AIDS meningkat dikarenakan kondisi kedua orang tuanya yang sebelumnya telah mengidap penyakit tersebut dan menularkan pada anak-anaknya. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Sejak sekarang sudah harus ada kesadaran dari individu secara sukarela datang dan berkonsultasi ke klinik HIV/AIDS merupakan bukti tanggung jawab kepada keluarga dan masyarakat," kata Chairul Amri pada diskusi Hari Remaja Nasional di Bandung, Sabtu.
Ia menyebutkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang bagaimana penyakit tersebut ditularkan masih minim. Namun demikian, melalui sosialisasi gencar dilakukan trend pengetahuan masyarakat terhadap penyakit itu terus meningkat.
Chairul Amri pun berharap agar masyarakat, baik remaja dan orang dewasa, untuk secara berkala cek darah dan berkonsultasi di klinik yang telah disediakan PKBI, tertutama untuk kelompok rentan.
"Untuk itu PKBI Jabar menyediakan klinik gratis untuk pengecekan darah, bisa konsultasi dengan nama dan indentitas disembunyikan," kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Harian Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPA) Jabar Arry Lesmana Putra menyebutkan hasil survey KPA Jabar menyebutkan 399 anak di Jabar positif penyakit akibat virus yang menggerogoti sel ketahanan tubuh itu.
"Sebanyak 399 anak di Jawa Barat terinveksi HIV/AIDS, data itu didapatkan pada Desember 2012, mereka berusia 0-14 tahun dan kenaikannya pun terjadi setiap tahun," katanya. Jumlah anak di Jawa Barat yang terinveksi HIV/AIDS meningkat dikarenakan kondisi kedua orang tuanya yang sebelumnya telah mengidap penyakit tersebut dan menularkan pada anak-anaknya. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013