Denpasar (Antara Bali) - Buku "Jelajah Keris Bali Pusaka Budaya Nusantara" yang diluncurkan Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, merupakan buku pertama dari tiga buku yang merupakan satu kesatuan yang akan digarap dalam tiga tahun mendatang.
"Buku kedua dan ketiga isinya akan lebih mendalam dari buku pertama yang mengulas tentang keberadaan keris," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar I Wayan Gatra di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan buku pertama setebal 108 halaman itu ditulis budayawan dan mantan dosen Fakultas Sastra Universitas Udayana Wayan Geriya beserta Dr Ida Bagus Rai Putra, Dr Komang Astita dan Komang Sutriawan.
"Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra memberikan apresiasi terhadap terbitnya buku yang mengulas tentang keris tersebut," ujarnya.
I Wayan Gatra menambahkan penerbitan buku tentang keris tersebut dilantarbelakangi oleh begitu besarnya kepedulian masyarakat Bali, khususnya Kota Denpasar terhadap keris sebagai representasi ageman jati diri.
Selain itu juga memiliki fungsi sosial, nilai kultural spiritual dan taksu, sekaligus bukti respon kreatif terhadap penghargaan UNESCO yang telah menetapkan keris sebagai warisan budaya yang ditetapkan sejak 2005. (*/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Buku kedua dan ketiga isinya akan lebih mendalam dari buku pertama yang mengulas tentang keberadaan keris," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar I Wayan Gatra di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan buku pertama setebal 108 halaman itu ditulis budayawan dan mantan dosen Fakultas Sastra Universitas Udayana Wayan Geriya beserta Dr Ida Bagus Rai Putra, Dr Komang Astita dan Komang Sutriawan.
"Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra memberikan apresiasi terhadap terbitnya buku yang mengulas tentang keris tersebut," ujarnya.
I Wayan Gatra menambahkan penerbitan buku tentang keris tersebut dilantarbelakangi oleh begitu besarnya kepedulian masyarakat Bali, khususnya Kota Denpasar terhadap keris sebagai representasi ageman jati diri.
Selain itu juga memiliki fungsi sosial, nilai kultural spiritual dan taksu, sekaligus bukti respon kreatif terhadap penghargaan UNESCO yang telah menetapkan keris sebagai warisan budaya yang ditetapkan sejak 2005. (*/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013