Denpasar (Antara Bali) - Perusahaan jamu PT Sido Muncul memberikan bantuan dana kepada 10 pasien Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Kota Denpasar, Bali, sebesar Rp150 juta.
Bantuan dana tersebut diserahkan Komisaris Sido Muncul Johan Hidayat dan diterima Direktur Keuangan RSUP Sanglah dr AA Saraswati didampingi Direktur Umum dan Operasionl RSUP Sanglah drg Triputro Nugroho M.Kes di Denpasar, Jumat.
Direktur Utama PT Sido Muncul Irwan Hidayat menjelaskan, pada tahun-tahun sebelumnya, Sido Muncul yang memproduksi obat-obatan herbal, lebih memfokuskan kegiatan CSR (corporate social responsibility) terkait masalah kemanusiaan.
Mayoritas dana CSR selama ini diarahkan untuk pembiayaan orang sakit. "Selain membantu orang sakit, kami juga aktif memberikan bantuan bagi anak-anak jalanan dan korban bencana alam," ucapnya.
Khusus untuk bantuan orang sakit, dana pengobatan itu kini diberikan melalui pihak rumah sakit, yang kemudian diperhitungkan dengan biaya pengobatan pasien miskin sesuai daftar yang telah ditetapkan.
Khusus RSUP Sanglah terdapat 10 pasien penerima bantuan. "Kami semula merencanakan bantuan sebesar Rp100 juta. Tetapi karena biaya pengobatan untuk 10 pasien itu mencapai sekitar Rp163 juta, perusahaan secara spontan menaikkan jumlah bantuan menjadi Rp150 juta," jelas Irwan.
Direktur Keuangan RSUP Sanglah dr AA Saraswati, mengakui bahwa pasien yang menerima bantuan akan sangat senang, karena menjadi bisa memperoleh pengobatan yang sesuai dengan penyakitnya.
Saat ini, jelasnya, pasien miskin sebenarnya ditanggung pemerintah melalui program Jamkesmas atau di Pulau Dewata disebut JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara). Hanya saja tidak semua jenis pengobatan ditanggung program ini.
Karena keterbatasan dana, pemerintah sangat selektif dalam membiayai pengobatan pasien miskin. "Tiap bulan piutang pasien miskin mencapai Rp200 - Rp500 juta dan 50 persen nya kemungkinan tidak akan terbayar. Melalui bantuan ini, pasien miskin sangat dimudahkan," ujarnya.
Kesepuluh pasien miskin yang dibantu Sido Muncul itu terdiri empat bayi berumur mulai 18 hari hingga 11 bulan, yaitu Maria Dolo (1 bulan), Komang Darni (18 hari), Diaz Rangga Pradita (11 bulan), dan Inge (1 bulan).
Kemudian pasien anak-anak, yakni I Ketut Dompret (6 tahun), Ni Made Novi Ardani (9 tahun), dan Desak Nyoman Koming (9 tahun). Selebihnya pasien dewasa dengan penyakit serius dan memerlukan tindakan operasi, yaitu Maryono (27 tahun), Nyoman Adi Adnyana (27 tahun), dan IB Gede Raditya Putra Keniten (16 tahun).
Selain melakukan aksi sosial di RSUP Sanglah, perusahaan jamu terkemuka itu juga menggelar peluncuran ulang produk Tolak Angin untuk anak-anak yang dilaksanakan di TK & SD Saraswati Denpasar, Sabtu (17/4), dilanjutkan jalan sehat bersama di kawasan Padang Galak, Sanur, Minggu (18/4) sekaligus memeriahkan karnaval SCTV 2010.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010