Denpasar (Antara Bali) - Nilai ekspor nonmigas Bali ke Jepang mencapai 26,8 juta dolar AS selama Januari-Mei 2013 atau rata-rata 5,3 juta dolar setiap bulannnya.

"Ini artinya pengusaha Pulau Dewata masih lancar mengirim mata dagangannya ke luar negeri. Kondisi ekonomi internasional yang belum kondusif termasuk di Jepang ekspor nonmigas Bali sebanyak itu masih cukup menggembirakan," kata Kepala Biro Humas Pemprov Bali Drs Ketut Teneng di Denpasar ,Sabtu.

Perolehan devisa dari konsumen Jepang tersebut merupakan terbanyak kedua setelah dari Amerika Serikat sebesar 53,9 juta dolar atau 25 persen dari hasil perdagangan nonmigas Bali selama Januari-Mei 2013 sebesar 216,9 juta dolar.

Konsumen asal Negeri Matahari Terbit itu umumnya minta mata dagangan berkualitas terbaik, dalam bentuk praktis dengan harga yang terjangkau, mengikuti pola hidup masyarakat di sana yang lebih mementingkan kenyamanan dan mutu.

Pengusaha Bali terutama para pengrajin yang mampu memenuhi permintaan konsumen sehingga perdagangan aneka kerajinan buatan daerah ini seperti perabotan rumah tangga dari anyaman bambu yang dipadukan dengan rotan.

Garmen buatan wanita perajin Pulau Dewata dengan rancang bangun (desain) bermuatan budaya lokal juga ada yang diterbangkan ke Jepang selain pakaian tradisional Jepang jenis kimono juga ada diproduksi di Pulau Dewata. (WRA) 

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013