Denpasar (Antara Bali) - Provinsi Bali masih banyak menghadapi kendala dan permasalahan terutama dalam pembangunan infrastruktur, kemiskinan dan masalah sosial lainnya.
"Masih ada juga persoalan-persoalan mendasar yang dihadapi daerah ini, seperti infrastruktur, kemiskinan, pengangguran, hingga persoalan-persoalan sosial lainnya. Bahkan kalau kita lihat, masih cukup banyak desa-desa di Bali yang kondisinya tertinggal," kata Ketua Yayasan Pendidikan Gajah Wahana Dr Wayan Sukla Arnata, di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan khusus mengenai desa-desa yang tertinggal itu masih tersebar di beberapa kabupaten di Bali, antara lain Kabupaten Karangasem dan Buleleng.
"Membangun desa yang tertinggal ini tentu tidak cukup dengan menunggu bantuan pemerintah. Dibutuhkan tangan-tangan kreatif yang mampu membangun dan mengangkan perekonomian di pedesaan," katanya.
Dalam membangun desa-desa yang tertinggal, menurut dia, memang infrastruktur jalan yang menjadi kunci utama. Sebab dengan membuka isolasi, roda perekonomian masyarakat pedesaan akan bergerak.
"Hal itu saja belum cukup. Masyarakat juga harus paham tentang kebutuhannya. Masyarakat kita harus lebih kreatif," kata Sukla.
Guna mengaplikasikan hal tersebut, kata dia, UTI Denpasar secara khusus menggelar bakti sosial yang melibatkan mahasiswa yang akan di wisuda pada 22 Agustus mendatang.
Bakti sosial ini diselenggarakan selama dua hari hingga Sabtu (27/7), di Dusun Pucang, Desa Ban, Kubu, Karangasem. Ini salah satu bentuk pengabdian almamater UTI Denpasar kepada masyarakat," kata Sukla yang didampingi Dekan Fakultas Teknik UTI Denpasar Ni Wayan Sri Agustini ST, MM. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Masih ada juga persoalan-persoalan mendasar yang dihadapi daerah ini, seperti infrastruktur, kemiskinan, pengangguran, hingga persoalan-persoalan sosial lainnya. Bahkan kalau kita lihat, masih cukup banyak desa-desa di Bali yang kondisinya tertinggal," kata Ketua Yayasan Pendidikan Gajah Wahana Dr Wayan Sukla Arnata, di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan khusus mengenai desa-desa yang tertinggal itu masih tersebar di beberapa kabupaten di Bali, antara lain Kabupaten Karangasem dan Buleleng.
"Membangun desa yang tertinggal ini tentu tidak cukup dengan menunggu bantuan pemerintah. Dibutuhkan tangan-tangan kreatif yang mampu membangun dan mengangkan perekonomian di pedesaan," katanya.
Dalam membangun desa-desa yang tertinggal, menurut dia, memang infrastruktur jalan yang menjadi kunci utama. Sebab dengan membuka isolasi, roda perekonomian masyarakat pedesaan akan bergerak.
"Hal itu saja belum cukup. Masyarakat juga harus paham tentang kebutuhannya. Masyarakat kita harus lebih kreatif," kata Sukla.
Guna mengaplikasikan hal tersebut, kata dia, UTI Denpasar secara khusus menggelar bakti sosial yang melibatkan mahasiswa yang akan di wisuda pada 22 Agustus mendatang.
Bakti sosial ini diselenggarakan selama dua hari hingga Sabtu (27/7), di Dusun Pucang, Desa Ban, Kubu, Karangasem. Ini salah satu bentuk pengabdian almamater UTI Denpasar kepada masyarakat," kata Sukla yang didampingi Dekan Fakultas Teknik UTI Denpasar Ni Wayan Sri Agustini ST, MM. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013